Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Dr Ramelan Surabaya akan meminta pihak kontraktor untuk bertanggung jawab terkait atap Gedung Stroke Center Sub-Departemen Saraf yang ambruk pada hari Minggu kemarin, (18/3/2018).
“Mereka (kontraktor) harus bertanggung jawab semuanya, baik kerugian kami maupun yang mereka lakukan. Misalnya, alat kami yang rusak. Selain bentuk tanggung jawab moril, saya juga mau harus ada minta maaf ke media massa. Karena itu membuat nama baik rumah sakit ini turun,” kata Laksamana Pertama TNI dr Nalendra Djaya Iswara Kepala RSAL Surabaya, saat kegiatan kunjungan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ke RSAL, Selasa (20/3/2018).
Nalendra mengatakan hingga saat ini, pihaknya masih belum bisa mengungkapkan terkait kerugian yang harus diganti. Karena, lanjut Nalendra, proses investigasi masih berlangsung dan hari ini merupakan hari terakhir pelaksanaan investigasi.
“Tapi kita sudah ada gambaran. Kesalahan sudah jelas, siapa yang salah dan siapa yang benar. Jika memang terbukti salah, kontraktor harus mengembalikan ini. Karena cukup banyak. Total kerugian belum tahu, tapi yang jelas mereka harus ganti rugi,” kata dia.
Sementara untuk kondisi pasien, kata Nalendra, tidak ada masalah. Tidak ada dampak psikologis yang mengkhawatirkan. “Saya transparan, bisa ditanyakan langsung ke pasien. Tidak ada masalah sama sekali,” tambahnya.
Nalendra mengatakan, ruang perawatan yang ambruk itu, akan segera direhabilitasi setelah hasil investigasi sudah keluar. “Saya minta waktu seminggu, hasil itu harus sudah keluar. Setelah itu akan direhabilitasi. Karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat. Pusat rujukannya cuman dua, yaitu di RSUD dr Soetomo dan di sini. Di Soetomo sudah penuh mau dilarikan ke mana lagi, kalau tidak disini” tutur dia.
Sementara itu, Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) menjelaskan, kedatangannya ke RSAL Surabaya hanya untuk melihat terkait perkembangan pelayanan RSAL.
“Kami melihat bagaimana dalam pelayanan, termasuk kesiapan, pelaksanaan dan mungkin ada kendala. Tadi telah disampaikan dan mudah-mudahan ke depan akan lebih baik lagi,” ujar singkatnya. (ang/iss)