Soekarwo Gubernur Jatim mengatakan, kelemahan pertanian di Jatim adalah di bidang penanaman kedelai dan bawang putih. Hal inilah yang menjadi penyebab Jatim harus impor kedelai dan bawang putih.
“Wartawan itu harusnya membiasakan istilah ekspor-impor. Kalau panen kita ekspor kalau kurang ya mesti kita impor asalkan harganya lebih murah, itu biasa,” ujarnya saat ditanya rencana impor bawang putih.
Menurut Soekarwo, tanah di Jatim tidak cocok untuk membudidayakan bawang putih karena kekurangan dataran tinggi. Sebab, bawang putih cocok di dataran tinggi.
“Dua yang Jatim tidak bisa yaitu kedelai sama bawang putih. Tanah di sini tidak cocok untuk bawang putih karena kurang dataran tinggi. Gunungnya kurang tidak seperti di Jawa Barat,” katanya.
Meski sudah dicoba di Banyuwangi, menurut Soekarwo, tetap saja belum bisa memenuhi kebutuhan bawang putih.
“Tetep saja belum berhasil karena tanahnya tidak cocok, yang cocok itu di sini bawang merah,” katanya. (bid/iss/ipg)