Sabtu, 23 November 2024

Mantan Menpar Serukan Gerakan Piknik Tanpa Sampah

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Pariwisata sekaligus Presiden United in Diversity bersama para pemangku kepentingan terkait saat membuka Happiness Festival di Taman Menteng Jakarta, Sabtu (31/3/2018). Foto: Antara

Mari Elka Pangestu, mantan Menteri Pariwisata (Menpar) menginisiasi penerapan konsep piknik tanpa sampah sebagai bagian dari pengembangan pariwisata yang mendukung kelestarian lingkungan.

“Ini menjadi bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ke-12 yang memang bisa kita mulai dari diri sendiri,” kata Mari, yang menjabat sebagai Presiden United in Diversity, pada pembukaan Happiness Festival di Taman Menteng Jakarta, Sabtu (31/3/2018).

Antara melansir, piknik tanpa sampah merupakan bagian dari agenda Happiness Festival yang berlangsung di Taman Menteng dari 31 Maret hingga 1 April 2018 besok.

Mari mengatakan, dengan menjadi bagian dari pelaksanaan konsep piknik tanpa sampah, masyarakat Indonesia ikut mendukung pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang dicetuskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2015 lalu. Gerakan ini juga sudah diadopsi oleh 193 negara.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah untuk mewujudkan dunia yang lebih bahagia dengan memberantas kemiskinan, melindungi bumi, dan memastikan semua orang hidup damai dan sejahtera.

“Pada intinya kita kembali ke alam, ke zaman dulu, ketika kita menggunakan segala sesuatu yang disediakan oleh alam, misal makan pakai alas daun bukan alas plastik atau kertas yang sulit hancur,” kata Mari.

Dia juga menyarankan, penggunaan botol minum yang bisa dipakai berulang-ulang. Menurutnya, menggunakan botol minum lebih ramah lingkungan daripada menggunakan botol plastik sekali pakai dan akan meninggalkan sampah yang sulit hancur.

Selain itu Mari juga menegaskan perlunya sektor pariwisata untuk membiasakan diri untuk menjaga lingkungan. Hal ini juga melatih sumber daya manusia untuk menerapkan konsep piknik tanpa sampah.

“Pariwisata penting untuk melatih misalnya para tour guide agar membiasakan para tamunya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Contohnya ketika naik gunung semua sampah yang dibawa harus dibawa turun kembali,” katanya.

Konsep piknik tanpa sampah, menurutnya bisa dimulai dari diri sendiri dengan mengurangi penggunaan produk yang mendatangkan sampah yang sulit diurai.

“Saya juga menyarankan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik ketika belanja, bawa keranjang sendiri. Sebenarnya kebiasaan ini sudah jadi budaya lokal kita sejak zaman dahulu ketika belanja ke pasar membawa keranjang sendiri,” katanya.

Ia mengatakan satu langkah kecil dari satu orang akan mendatangkan dampak yang besar jika dilakukan bersama dengan komitmen yang tinggi. (ant/tna/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs