Juminah Kepala Seksi Penyediaan, Bidang Transmigrasi Disnakertrans Kulon Progo di Kulon Progo, Minggu (1/4/2018), mengatakan lima provinsi sasaran program transmigrasi itu, yakni Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Aceh.
“Tahap awal, kami mengusulkan 30 Kepala Keluarga (KK) kepada pemerintah pusat, namun kuota yang disetujui hanya sebanyak 17 KK,” kata Juminah seperti dilansir Antara
Ia mengatakan pendaftar transmigrasi yang sudah masuk, akan dilakukan seleksi dan diberikan pelatihan keterampilan seperti pengolahan lahan dan lain sebagainya.
“Setelah mereka lolos seleksi, mereka akan dilatih ketrampilan seperti intensifikasi lahan pekarangan (ILP) dan pertukangan kayu. Harapannya, keterampilan yang telah didapat dimanfaatkan di lokasi transmigrasi,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat yang telah berniat mengikuti program transmigrasi bisa menyiapkan diri baik mental maupun fisik. Persiapan mental dilakukan agar calon transmigran tidak mudah goyah dan teguh pendirian. Ketika mereka sudah menjadi transmigran di daerah tujuan, mereka harus memiliki prinsip untuk ingin terus maju, sukses.
“Kalau mental mereka tidak siap, mereka bisa langsung memiliki keinginan untuk pulang setelah melihat lokasi dan permukiman di daerah tujuan,” katanya.
Juminah mengatakan lokasi tujuan transmigrasi dengan Kulon Progo berbanding terbalik. Persiapan fisik harus dilakukan.
“Transmigran akan disuguhi lahan yang sangat luas, sehingga memerlukan tenaga yang ekstra untuk mengolah lahan tersebut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penempatan dan Perlindungan Disnakertrans Kulon Progo Subakir mengatakan sebelum penempatan, calon transmigran menunggu surat pemberitahuan penempatan dari pusat. Disusul dengan persiapan untuk pemberangkatan calon transmigran.
“Kalau ada permasalahan calon transmigran di daerah asal maupun di daerah penempatan, mereka diminta untuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait, agar bisa mendapatkan bantuan menyelesaikan permasalahan tersebut,” katanya. (ant/ino/rst)