Rabu, 12 Februari 2025

Ahli Pertanyakan Proses Produksi Ikan Kaleng Makarel

Laporan oleh Pratino Aditya Tama
Bagikan
Ilustrasi. Makarel Kaleng.

Menanggapi parasit cacing yang ditemukan dalam ikan makarel kemasan kaleng, Indah Apriliati Dosen Teknologi Pangan UWM mengatakan, permasalahan ada pada proses produksinya. Karena untuk proses poengolahan pangan ada ketentuan sainitasi dan higenis yang harus dipenuhi, sebelum produk keluar dari pabrik.

“Apalagi ada sistem penjaminan mutu yang harusnya bertanggungjawab sebelum produk dilempar ke pasaran. Ini adalah pembelajaran penting pada proses kontrol produksi,” kata dia.

Dia menjelaskan kepada Radio Suara Surabaya, pada tahapan produksi makanan laut kaleng, khususnya ikan harus melewati beberapa proses yaitu, proses pembersihan, sortasi untuk memilah ikan yang baik atau buruk, dan metal detektor pun wajib.

Indah mengatakan, jika yang ditemukan cacing berbentuk utuh yang sudah mati, maka yang bermasalah adalah proses produksinya. Akan lebih berbahaya jika wujudnya telur cacing atau parasit, berarti ikan tidak sehat karena ada cacing hidup di tubuh ikan dan sudah menghasilkan telur.

“Dan itu lebih berbahaya lagi. Karena ada vegetasi dalam tubuh ikan. Tapi ada proses, dan proses pengalengan harusnya menggunakan suhu 121 derajat celcius dan dengan tekanan yang besar. Seharusnya vegetasi mikroba harusnya mati. Bagi saya sendiri menariknya, asalnya dari mana. Kalau prosesnya benar tidak akan terjadi. Apalagi pabriknya besar dan sudah mendapatkan sertifikasi,” terangnya.

Parasit cacing ikan akan sama berbahayanya dengan pengolahan daging babi yang tidak benar. Karena proses masuknya cacing pita dalam tubuh, dikarenakan proses masak daging babi yang salah.

Indah Apriliati mengimbau, agar masyarakat lebih teliti dalam memilih makanan kaleng.

“Perhatikan kemasannya,cermati penutup yang mudah dibuka tersebut, karena jika kontrol garis pembuka tutup kaleng tidak bersih akan sangat berbahaya. Jangan terima jika kaleng penyok, dan selalu lihat expired date. Jika menemukan produk rusak mending kita lapor ke layanan konsumen produk tersebut,” imbau dia kepada masyarakat. (ino/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Rabu, 12 Februari 2025
32o
Kurs