Jumat, 22 November 2024

ZTE Kembangkan Inovasi 5G dalam Lima Solusi Jaringan

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Dari kiri ke kanan; Benjamin Bai, Marketing Director ZTE Indonesia; Dr. Mo Li, Chief Architect, CTO Group of ZTE; Danny Yeoh, Director of Strategic Marketing ZTE Corporation dan Revy Octavianto, VP Presales Network ZTE Indonesia dalam acara ZTE Leading 5G Tour 2018 hari ini di Four Seasons Hotel, Jakarta (2/4/2018). Foto: Antara

Setelah memamerkan inovasi 5G-nya dalam gelaran Mobile World Congress (MWC) 2018 di Barcelona pada akhir Februari lalu, ZTE kembali memamerkan berbagai teknologi tersebut ke Indonesia. ZTE sendiri merupakan penyedia solusi telekomunikasi, enterprise dan teknologi konsumen untuk internet mobile.

Seperti yang dilansir Antara, ZTE mengadakan acara bertajuk Leading 5G Tour 2018 dimana Indonesia adalah negara pertama dari negara Asia lain yang juga akan adakan acara serupa.

“Bagi ZTE, Indonesia adalah tier one market karena cepatnya perkembangan dan besarnya potensi pasar di sini seiring dangan pertumbuhan angka GDP,” ujar Benjamin Bai, Marketing Director ZTE Indonesia, dalam temu media di Jakarta, Senin (2/4/2018)

ZTE meluncurkan lima solusi jaringan kabel baru di MWC 2018. Pertama, solusi 5G Flexhaul. Selanjutnya, solusi E-OTN. Solusi E-OTN dari ZTE sudah disempurnakan dari tahun lalu, dan mendukung Telefonica untuk melakukan penerapan komersil MAN lebih dari 100G di Meksiko.

Solusi ketiga adalah “IP + Optical” vPIPE. Solusi tersebut didasarkan pada pipe resource pooling dan resource sharing. Kedua solusi tersebut mengubah cara tradisional untuk layanan adaptasi jaringan, dan beradaptasi dengan mudah untuk memenuhi permintaan untuk lalu lintas layanan.

Solusi ini disebut mampu meningkatkan utilitasi sumber daya dan jaringan IP serta Optikal sekitar 40 persen sampai 60 persen dan mengurangi CAPEX secara signifikan.

Keempat, solusi Big Video. ZTE telah menerapkan solusi tersebut pada sistem layanan video PVP OTT di operator Afrika selatan Cell C.

Terakhir, solusi Optical Access Platform, TITAN. Sebagai platform inti dari konvergensi fixed-mobile ZTE untuk 5G, TITAN memiliki lebar data optikal yang kuat dan mendukung 10G PON, NG-PON2 dan teknologi PON 25G/50G.

“Operator tertentu punya masalah tertentu, beda dengan operator lain. Maka dari itu, solusinya akan berbeda disesuaikan untuk mendukung arsitektur jaringan utama,” ujar Mo Li, Chief Architect, CTO Group of ZTE, dalam kesempatan yang sama.

Saat ini, Bai mengatakan telah membuka pembicaraan dengan berbagai pihak.

“Fokus kami tidak hanya investasi bagaimana operator menerapkan 5G saja, tapi juga jangka panjangnya, bagaimana kalau ada teknologi baru operator bisa langsung mengikuti,” kata dia.

Lebih lanjut, Bai menjelaskan bahwa ZTE telah menginvestasikan 12 persen dari pendapatan perusahaan dalam riset dan pengembangan. Hal ini tercermin dari 23 ribu karyawan riset dan pengembangan dari total 80 karyawan.

“Saat 2G dan 3G sebagai follower, saat 4G kami menjadi key player. Untuk teknologi 5G ZTE adalah leader,” ujar Bai.

ZTE telah bekerja sama dengan mitra yang tersebar di lebih dari 20 operator telekomunikasi di dunia, termasuk China Mobile, China Unicom, China Telecom, T-Mobile, Wind Tre di Italia, Telenet di Belgia, VEON, U Mobile di Malaysia dan KT di Korea Selatan.

ZTE juga bermitra dengan grup Ooredoo untuk merintis komersialisasi 5G di MENA yang sudah diresmikan melalui penandatanganan MoU di MWC 2018. (ant/tna/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs