SMK Ketintang menolak apapun bentuk jawaban atau kabar terkait bocoran kunci jawaban pada pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) SMK 2018 yang Selasa (3/4/2018) memasuki hari kedua.
Agung Nugroho Wakasek bidang kesiswaan SMK Ketintang Surabaya mengingatkan bahwa setiap tahun, saat pelaksanaan ujian selalu saja muncul kabar adanya bocoran kunci jawaban ujian, yang ternyata tidak jelas kebenarannya.
“Setiap tahun kabar seperti itu muncul kan? Tapi mana buktinya? Semua justru tidak jelas dan malah bikin bingung. Nah ini jelas merugikan siswa kalau mereka mau mendengar atau mencari kabar itu,” terang Agung.
Rugi waktu, tenaga dan konsentrasi kalau siswa yang akan mengikuti ujian justru sibuk mencari bocoran kunci jawaban. “Buang tenaga, buang waktu, bahkan buang-buang uang,” kata Agung.
Oleh karena itu, lanjut Agung jauh-jauh hari sebelum mempersiapkan UNBK, sekolah selalu mengingatkan siswa untuk fokus belajar dan tidak memperdulikan kabar bocoran kunci jawaban ujian tersebut.
“Siswa kami bekali pemahaman untuk fokus belajar dan mempersiapkan diri mengikuti UNBK. Abaikan kabar burung bocoran kunci jawaban ujian itu. Kalau mau lulus, ya wajib belajar keras!” tegas Agung.
Selasa (3/4/2018) sekitar 300 lebih siswa kelas XII SMK Ketintang mengikuti ujian mata pelajaran Matematika. Di SMK Ketintang akan digelar 3 sesi ujian, agar seluruh siswa bisa mengikuti ujian nasional berbasis komputer itu.
Sementara itu, ditemui di tempat berbeda M. Bahrun Kepala SMKN 1 Surabaya juga membenarkan bahwa sekolah sudah mengingatkan siswa tidak percaya dengan kabar bocoran kunci jawaban soal ujian.
“Siswa sudah kami bekali dengan pemahaman itu. Lebih baik belajar terus dan fokus ujian. Karena tiap tahun memang kabar bocoran jawaban selalu muncul, tapi tidak jelas. Buat apa direken,” tegas Bahrun.(tok/dwi)