Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya merotasi dan memutasi sembilan pejabat eselon II B setara kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Sembilan pejabat itu antara lain:
1. Agus Imam Sonhaji yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Surabaya kini menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya.
2. Wiwiek Widayati yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Surabaya kini menjabat Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya.
3. Arini Pakistyaningsih yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Perdagangan kini menjadi Staf Ahli Wali Kota di Bidang Kemasyarakatan.
4. Nanis Chaerani yang sebelumnya kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) kini menjabat sebagai Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
5. Eddy Christijanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Pemerintahan kini menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Linmas Kota Surabaya.
6. Widodo Suryantoro yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) kini menjabat sebagai kepala Dinas Koperasi dan UMKM.
7. Antiek Sugiharti yang sebelumnya menjabat Kepala Diskominfo kini menjabat sebagai Kepala DP5A.
8. Eko Agus Supiadi yang sebelumnya menjabat Kepala DPMPTSP kini menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup Surabaya.
9. Musdiq Ali Suhudi yang sebelumnya menjabat Kepala DLH Surabaya kini menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
Sembilan pejabat yang telah dirotasi dan dimutasi di atas, mulai hari ini, Jumat (6/4/2018), telah resmi menjabat di dinas dan jabatan barunya setelah dilantik oleh Risma di Balai Kota Surabaya.
Dalam pelantikan yang juga dihadiri oleh Hendro Gunawan Sekda Kota Surabaya, asisten wali kota dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya, Risma memaparkan alasan kebijakan rotasi dan mutasi pejabat ini.
Risma mengatakan, rotasi pejabat ini dalam rangka menjawab kebutuhan organisasi di lingkungan Pemkot Surabaya seiring permasalahan di Kota Pahlawan yang semakin tinggi dan berat.
“Banyak sekali perhatian dunia kepada Kota Surabaya. Karena itu, kita memang harus bekerja keras. Saya tahu ini tidak mudah, tapi itulah yang terjadi di Surabaya,” ujar Risma di hadapan pejabat yang telah dia lantik.
Kepada para pejabat itu, dia juga mengingatkan agar mereka bisa saling bersinergi dan terus berbuat baik kepada siapapun. Terutama kepada orang-orang yang butuh uluran tangan.
Percepatan pertumbuhan pembangunan Kota Surabaya, kata Risma, ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor yang paling penting adalah sinergitas.
Risma pun meminta agar para pejabat di jabatan barunya bisa saling bersinergi untuk mewujudkan Kota Surabaya menjadi lebih baik.
“Karena itu, kita butuh orang lain. Mari kita bersinergi untuk membangun Surabaya yang lebih baik lagi,” ujar wali kota kelahiran Kediri itu.
Selain melantik sembilan pejabat eselon IIB, hari ini, Risma juga melantik 72 pejabat yang terdiri dari kepala bagian, kepala sub bagian, kepala seksi, camat, sekretaris kecamatan, lurah, dan sekretaris kelurahan.
Rotasi dan mutasi 72 pejabat ini, kata Risma, berkaitan adanya beberapa organisasi di bawah OPD Pemkot Surabaya yang dibatalkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ini terutama berkaitan dengan beralihnya pengelolaan SMA dan SMK ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Yakni, dibatalkannya unit pelayanan teknis dinas (UPTD) bina pengelola sekolah (BPS) di bawah Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Muhammad Fikser Kabag Humas Pemkot Surabaya mengatakan, sebelumnya Dispendik Surabaya sempat membagi lima UPTD BPS yang membawahi beberapa kecamatan.
“Dengan adanya peralihan pengelolaan SMA/SMK ke Pemprov Jatim, UPTD ini diminta dibatalkan oleh Pemprov Jatim. Karena itu pejabatnya dirotasi ke tempat lain,” ujar Fikser kepada suarasurabaya.net.
Tidak hanya kepada sembilan pejabat eselon IIB yang telah dirotasi, Risma juga mengajak 72 pejabat lainnya untuk bergotong royong, bersinergi, dan bersama-sama membangun Surabaya lebih baik lagi.(den/ipg)