Modal AKP Cinthya Sebagai Kasubbag Humas Baru di Polrestabes Surabaya

AKP Cinthya Dewi Ariesta Kasubbag Humas baru di Polrestabes Surabaya mengakui, dirinya belum banyak memiliki pengalaman di bidang kehumasan. Tapi setidaknya dia tahu, modal apa saja yang diperlukan agar tugas yang dia emban, menggantikan Kompol Lily Djafar, berjalan mulus.

Tentu saja, modal itu bukan kecantikan. Meski harus diakui, kecantikan perempuan kelahiran Jakarta 1985 silam ini tidak diragukan lagi. Cinthya yang pernah menjabat Kanit II Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim 2015 silam ini mengatakan, modal penting di bidang kehumasan adalah building relationship (membangun relasi).

Untuk menjalin komunikasi dan membangun hubungan yang baik dengan sejumlah pihak, penggemar olahraga yoga ini akan menerapkan building relationship untuk lebih mengenal awak media. Meski baru, dia mengaku akan terus belajar dan berkoordinasi dengan anggota humas lainnya.

“Jujur, humas ini pengalaman baru. Saya harus banyak belajar mencari informasi. Saya akan mengadakan briefing dengan rekan-rekan jurnalis. Kami harus menyamakan persepsi. Mana informasi yang bisa di share ke publik, mana yang tidak boleh. Jangan sampai, kami malah menimbulkan pemberitaan yang bersifat hoax,” kata Cinthya, Minggu (8/3/2018).

Meski demikian, dia tidak menjalankan fungsi humas ini tanpa modal. Perempuan yang pernah menjabat Kasat Lantas Polres Kediri Kota ini mengaku mempunyai keahlian di bidang public speaking dan memiliki kemampuan beberapa bahasa asing.

Alumnus Akademi Kepolisian (AKPOL) 2006 ini mengatakan, dia cukup menguasai Bahasa Inggris dan Prancis. Dengan modal kemampuan yang sudah dia miliki itu, Cinthya berharap dia bisa melakukan banyak sinergi positif sebagai Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya.

Pada tahap awal ini, dirinya berkomitmen meneruskan dan mengembangkan aturan-aturan yang ada di Humas Polrestabes Surabaya. Meski demikian, dia berupaya melakukan beberapa pengembangan sebagai bagian dari regenerasi, agar kehumasan di Polrestabes Surabaya tidak terkesan monoton.

“Sementara ini, rencana saya ke depan, ingin melanjutkan dan mengembangkan apa yang sudah ada. Terkait rule atau aturan yang ingin diperbaiki dan diubah, saya belum bisa berkomentar banyak,” ujarnya.

Cinthya yang sebelumnya banyak bertugas di unit lalu lintas sebagai pembina fungsi teknis penyidik kecelakaan mengatakan, kewajiban atau tugas pokoknya saat ini adalah memberikan pemahaman mengenai fungsi kepolisian kepada masyarakat melalui pemberitaan media.

Sebab itulah, tidak hanya harus memiliki hubungan relasional yang baik dengan para jurnalis, tapi juga dengan stakeholder lain di Kota Surabaya. Hal itu, dia anggap akan menjadi hal sangat penting dia lakukan demi kelancaran tugasnya.(ang/den)