Aksi pencurian rumah dengan menyaru sebagai petugas PDAM, kembali terjadi di Surabaya. Polisi menangkap empat petugas gadungan, saat mencoba melancarkan aksinya di kawasan Mulyosari Surabaya. AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan tiga tersangka terpaksa ditembak di bagian kakinya, karena berusaha lari saat akan ditangkap petugas.
“Karena tidak menghiraukan petugas, saat dilakukan penangkapan, akhirnya ketiga pelaku ini kami tembak, tepat pada kakinya,” kata Sudamiran, saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Senin (9/4/2018).
Para tersangka telah melakukan aksinya sejak Februari kemarin. Namun dari keempat tersangka yang telah ditangkap, kata Sudamiran, salah satunya merupakan residivis Polsek Tambaksari, dengan kasus yang sama. Selain keempat tersangka itu, masih ada satu pelaku, yang saat ini masuk ke daftar pencarian orang (DPO).
“Masih ada yang DPO. Kami harap, masyarakat bisa berhati-hati saat menerima petugas, terutama memberikan pengarahan kepada pembantunya. Karena rata-rata, korbannya adalah pembantu, yang memang dari segi pengetahuannya kurang. Usahakan mengecek identitasnya dan mengunci rapat pintu rumah, sebelum menemui petugas” kata dia.
Sudamiran mengatakan para tersangka sudah sering melakukan aksinya ke sejumlah wilayah di Surabaya, secara acak. Biasanya, mereka beraksi pada pukul 07.00 WIB dan mengincar rumah-rumah mewah, yang hanya dihuni oleh pembantu. Sudamiran mengatakan baru 4 TKP, yang masuk di data kepolisian. Jumlah kerugian korban dari beberapa TKP, sebesar Rp872 juta.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, berupa meteran, baju kemeja, kalung emas, sepeda motor, handphone dan senjata tajam. Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 363 KUHP tentang Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan, dengan hukuman penjara lima tahun. (ang/iss/ipg)