Senin, 25 November 2024

Pemerintah Perlu Membangun Pusat-Pusat Unggulan Kelautan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Seminar Konsepsi Strategis Pengembangan Potensi Maritim Nasional dalam Mewujudkan Cita-cita Poros Maritim Dunia Menuju 100 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/4/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Bambang Soesatyo (Bamsoet) Ketua DPR RI menegaskan sudah saatnya pemerintah membangun pusat-pusat unggulan kelautan di seluruh pelosok Tanah Air. Ini harus dilakukan agar cita-cita mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia bisa segera terwujud.

“Cita-cita Jokowi Presiden membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia harus kita dukung penuh. Indonesia harus menjadi negara maritim yang maju, kuat, mandiri serta berperan dalam menjaga perdamaian kawasan dan dunia sesuai dengan amanat konstitusi kita,” ujar Bamsoet dalam Seminar Konsepsi Strategis Pengembangan Potensi Maritim Nasional dalam Mewujudkan Cita-cita Poros Maritim Dunia Menuju 100 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (12/4/2018).

Hadir dalam acara ini Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan, Idrus Marham Menteri Sosial serta Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan .

Bamsoet menjelaskan, Indonesia ditakdirkan sebagai bangsa kepulauan atau bangsa maritim. Sebab, lebih dari dua pertiga wilayah negara Indonesia terdiri dari laut. Potensi sumber daya laut Indonesia juga sangat besar, yakni mencapai Rp 17 ribu triliun per tahun.

“Di laut ada cadangan minyak dan gas yang besar, potensi kekayaan ikan yang luar biasa, pariwisata laut yang mempesona, bahkan ombak dan gelombang dapat dijadikan sumber energi listrik yang sangat potensial. Kekayaan sumber daya laut yang besar itu harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.

Karenanya, menurut Bamsoet, diperlukan terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, serta teknologi di bidang kelautan.

“Teknologi kemaritiman harus diperkuat. Riset, pendidikan dan pengembangan di bidang kelautan harus dikembangkan. Industri di bidang kemaritiman, perkapalan dan pelayaran harus pula dikembangkan secara maksimal,” jelasnya.

Bambang juga memberi apresiasi besar kepada Joko Widodo Presiden yang menjadikan laut sebagai halaman depan dalam pembangunan nasional. Presiden Jokowi dinilai mempunyai visi besar di bidang kemaritiman dengan meletakkan dasar-dasar pembangunan kelautan yang kuat, terutama dengan program tol laut.

“Selama berpuluh-puluh tahun, konsep dan pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia tidak mengarah ke laut. Dapat dikatakan pembangunan kita lebih berorientasi pada continental heavy. Seolah-olah lupa bahwa bangsa kita adalah bangsa pelaut. Kita patut bersyukur saat ini memiliki Presiden yang memiliki visi besar di bidang kemaritiman,” kata Bamsoet.

Dia menegaskan, DPR akan memberikan dukungan penuh agar pembangunan di bidang kelautan dan kemaritiman dapat terwujud.

“Sebagai lembaga penyusun undang-undang dan anggaran, DPR tidak perlu diragukan lagi komitmennya untuk memberikan dukungan penuh mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” tegasnya.

Ketua DPR mengingatkan, pembangunan kemaritiman bukan hanya kewajiban pemerintah dan DPR saja. Namun, merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

“Masyarakat bukan sekedar obyek dalam pembangunan kemaritiman. Tetapi juga subyek yang turut menentukan berhasil atau tidaknya kita menjadi negara maritim yang hebat. Pembangunan yang dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat adalah jati diri demokrasi yang kita kembangkan bersama dewasa ini,” ujarnya. (faz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs