Minggu, 19 Januari 2025

Gubernur Jatim Dorong Pengusaha India Berinvestasi ke Jatim

Laporan oleh Pratino Aditya Tama
Bagikan
Gubernur Jatim pada acara East Java Business Forum Meeting di Hotel Trident, Nariman Point Mumbai, India, Sabtu (14/4/2018). Foto: Humas dan Protokol Pemprov Jatim

Soekarwo Gubernur Jatim mendorong agar para pebisnis India untuk meningkatkan investasi dan perdagangannya dengan Jawa Timur. Untuk itu, dirinya melakukan promosi guna melakukan diskusi peluang kerjasama ekonomi untuk membangun kekuatan ekonomi dua belah pihak di masa mendatang.

Hal tersebut disampaikan Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim pada acara East Java Business Forum Meeting di Hotel Trident, Nariman Point Mumbai, India, Sabtu (14/4/2018).

Banyak hal yang mendukung terwujudnya hal ini, lanjut Pakde Karwo, diantaranya jaminan kemudahan berbisnis oleh Pemprov Jatim, kondisi sosial politik yang stabil, serta keberadaan banyak pengusaha India di Jawa Timur yang telah melakukan investasi dan bisnis di Jawa Timur.

Keempat jaminan tersebut meliputi, yaitu fasilitasi perijinan, ketersediaan tenaga terampil, pengadaan tanah, dan kecukupan energi listrik.

“Politik dan keamanan di Jatim senantiasa stabil, dan menjadi barometer nasional,” ujarnya seperti dilansir dari siaran pers yang diterima suarasurabaya.net.

Sementara itu, jumlah perusahaan India tercatat terdapat 100 perusahaan dengan beragam jenis usaha yang dilakukan terkait komoditi batubara, baja, kacang mente, mesin dan elektronika makanan dan minuman. Investasi India di Jatim tercatat senilai 792 ribu Dolar AS dengan jumlah proyek sebanyak 67 buah.

Beberapa sektor investasi pengusaha India di Jatim meliputi metal, mesin dan elektronik, perdagangan dan reparasi, serta industri makanan dan minuman. Sementara itu, ekspor Jatim ke India, khususnya pengolahan logam berkontribusi 88,8 persen dari nilai total ekspor Jatim ke India sebesar 585,59 juta Dolar AS pada tahun 2017.

Ditambahkan, keunggulan India di banyak hal seperti tekstil, otomotif, dan digitalisasi diyakininya juga akan dapat menaikkan daya saing Jawa Timur. Jatim sendiri saat ini juga mengembangkan dirinya sebagai smart province, yang dicapai melalui smart goverment, smart industri, dan ekonomi.

Smart goverment dicapai melalui penyediaan informasi dan data serta pelayanan publik berbasis teknologi, dan industri serta ekonomi melalui terwujudnya usaha kecil dan menengah agar lebih efisien. Smart industri, dilakukan penggenjotan industri manufaktur terutama industri pengolahan sebagai sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB.

Saat ini, telah beroperasi 10 kawasan industri dengan 4 buah di antaranya langsung memberikan kemudahan konstruksi, yaitu kawasan industri JIIPE, Tuban, Maspion, dan save and lock. Saat ini 9 buah kawasan industri 31.584 ha sedang dilakukan pembangunan, seperti di Bangkalan, Malang, Banyuwangi. Selain itu, juga dalam proses dikembangkan kawasan ekonomi khusus dengan fokus pariwisata, yaitu di Singosari Malang dan Trenggalek.

Usaha kecil menengah (UMKM), sebagai mitra, lanjut Pakde Karwo, juga ditingkatkan keberadaannya amelalui pemberian kredit dengan bunga rendah sebeaar 6 persen per tahun, serta pembinaan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan produk melalui pelatihan dan pendampingan, antara lain melalui penggunaan IT, packaging, fasilitasi pemilikan ISO, dan lain-lain.

Satuan Percepatan Investasi

Dalam kesempatan yang sama Lili Soleh Wartadipraja Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jatim menjelaskan, Pemerintah RI telah menetapkan paket-paket kebijakan ekonomi sebagai panduan bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi, di antaranya pembentukan satuan tugas percepatan investasi.

Berbagai proyek investasi disampaikannya dalam kegiatan ini, diantaranya pembangunan Tanjung Tembaga Port Probolinggo senilai Rp206.23 miliar, Tuban Industrial Estate, Jenu Tuban senilai Rp670 miliar, dan industri baja di Menganti Gresik senilai 111,93 juta dolar AS.

Sementara itu, menjelaskan tentang beberapa bidang yang dapat dilakukan investasi dan bisnis di Jatim, Jamhadi Ketua Tim Ahli KADIN Jatim menyampaikan hardware untuk otomatisasi bangunan, produk-produk gavalum, dan industri film merupakan sebagian di antaranya.

“Industri kreatif seperti kuliner dan fashion merupakan potensi lainnyang dapat dikerjakan,” ujarnya.

Langkah Strategis

Dalam sambutannya, Ade Sukendar Konsul Jenderal RI di Mumbai menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan promosi trade, tourism, and investment ini, sebagai upaya meningkatkan persahabatan Indonesia-India.

“Langkah ini sangat strategis, apalagi India menjadi salah satu engine ekonomi dunia,” ujarnya.

Demikian pula, Jawa Timur yang memiliki berbagai potensi besar di Indonesia, seperti posisi geografis, kondisi ekonomi, faslitas infrastruktur yang dimiliki, dan sekaligus dukungan bagusnya terhadap kondisi sosial, politik, dan ekonominya. (ino/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
25o
Kurs