Sabtu, 23 November 2024

Penempatan Tidak Strategis, Sentra Kuliner Surabaya Sepi Peminat

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Sidak ke Sentra PKL di Siwalankerto, Surabaya. Foto: Antara

Maztri Indrawanto, Pengamat perkotaan sekaligus tenaga ahli Pansus Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Surabaya, menilai banyak lokasi pembangunan sentra kuliner di Kota Pahlawan tidak strategis.

“Penempatan lokasi pembangunan gedung kurang strategis sehingga mengakibatkan banyak sentra kuliner sepi pengunjung,” kata Maztri Indrawanto di Surabaya, Senin (16/4/2018).

Menurut dia, pihaknya menemukan ada sekitar 40 lokasi sentra kuliner di Kota Surabaya yang sepi pengunjung.

Dilansir dari Antara, sepinya lokasi sentra kuliner, lanjut dia, tidak lain karena kurangnya perhitungan proses penataan PKL dalam menarik minat pembeli. Salah satu faktornya seperti penempatan lokasi pembangunan gedung.

Ia mencontohkan, sentra kuliner kawasan religi Sunan Ampel yang nampak amburadul dan hampir tidak ada sarana penunjang untuk kebutuhan pedagang. Kurangnya fasilitas itu antara lain seperti tidak adanya tempat bak sampah, wastafel dan juga toilet.

“Kondisi ini memicu sepinya minat pengunjung untuk membeli makanan dan minumam,” katanya.

Sementara itu, Nasir perwakilan Paguyuban Pedagang Sentra Kuliner Sunan Ampel mengatakan, sejak berdiri 2013, kondisi Sentra Kuliner Sunan Ampel tidak pernah ramai. Padahal seperti yang diketahui, sentra kuliner Sunan Ampel merupakan sentra kuliner terpanjang di antara sentra kuliner milik pemkot lainnya.

“Ada sekitar 140 pedagang di sentra kuliner ini, namun kebanyakan kebanyakan merugi,” katanya.

Menurut dia, sejak dibangun, sentra kuliner ini hampir tidak ada sentuhan Pemkot Surabaya untuk turut membantu mengembangkan dan mengelola sentra kuliner ini.

“Kami berharap ada upaya dari pemkot agar sentra kuliner ini menjadi ramai dan kami tidak merugi,” katanya. (ant/tna/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs