Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII memutuskan, bahan material pengganti ruas Jembatan Widang yang ambruk, Selasa (17/4/2018) kemarin, didatangkan dari Jakarta.
Jembatan Widang atau Jembatan Cincin Lama penghubung Lamongan-Tuban di Ruas Temangkar-Bts, Tuban, adalah jembatan rangka baja callender hamilton (CH) tipe B yang dibangun sejak 1978 silam.
Jembatan sepanjang 260 meter itu memiliki enam bentang. Lima diantaranya berbahan rangka baja, satu bentang lainnya berbahan beton. Jembatan yang ambruk berada di bentang ketiga, berbahan rangka baja.
I Ketut Darmawahana Kepala BBPJN VIII mengatakan, perbaikan Jembatan Widang dengan mengganti rangka baja CH di bentang ketiga yang ambruk segera dilakukan.
Rangka yang ambruk di bentang ketiga Jembatan Cincin Lama itu akan diganti dengan rangka CH dari Direktorat Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang didatangkan dari Jakarta.
Ketut menargetkan, pengerjaan dilakukan secepat mungkin sehingga konstruksi jembatan yang ambruk itu sudah bisa dilewati kembali, secara fungsional, sebelum lebaran 2018.
“Kami mohon doa masyakarat agar perbaikannya lancar. Kami targetkan H-10 lebaran jembatan sudah bisa dilewati lagi,” ujar Ketut dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (18/4/2018).
Ketut mengatakan, BBPJN VIII sudah berkoordinasi dengan Direktorat Jembatan Kementerian PUPR untuk menganalisis penyebab ambruknya Jembatan Widang.
Saat ini, ada dua tim yang sedang bekerja di lokasi ambruknya jembatan. Tim independen Direktorat Jembatan yang menganalisis penyebab ambruknya jembatan, dan tim evakuasi truk yang tercebur di Bengawan Solo.
“Kami upayakan secepatnya, karena jembatan ini jalur utama distribusi barang dan jasa di Pantura. Kami juga meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat dan turut berbelasungkawa atas korban yang meninggal,” kata Ketut.(den/dwi)