Pelajar SMA acapkali bingung, galau dan bimbang ketika ditanya mau kemana usai lulus SMA. Pemetaan mimpi dalam rangka meraih cita-cita pendidikan, perlu dilakukan sejak awal agar tidak sampai tersesat ke jalan yang salah.
“Mulai sekolah dasar, bahkan sampai menjelang lulus SMA, seringkali kita bingung saat ditanya mau jadi apa. Tetapi kalau sejak awal kita mencoba memetakan mimpi-mimpi kita atau keinginan-keinginan kita, Insha Allah dilancarkan,” terang Retno Pusalina awardee LPDP.
Lalu Retno mencontohkan dirinya yang sejak awal memang ingin menjadi guru atau pengajar. “Tetapi justru saat memilih sekolah malah dapatnya bukan sekolah yang sesuai keinginan. Tetapi keinginan untuk menjadi guru tetap membara,” kata Retno.
Hingga kemudian memasuki bangku kuliah Retno masih tetap berkeinginan menjadi pengajar. “Kalau awalnya pengen jadi guru, pas dibangku kuliah berubah pengen jadi dosen. Tapi tetap saja jadi pengajar kan?? dan ternyata itu kesampaian,” sambung Retno.
Oleh karena itu, lanjut Retno, memetakan mimpi-mimpi sesuai dengan keinginan terkait bidang pendidikan boleh dilakukan bila perlu sejak menempuh pendidikan dasar. “Supaya tidak tersesat terlalu jauh, dan berada dijalan yang benar,” tutup Retno disambut senyum siswa-siswi kelas 10 dan 11 SMAN Surabaya.
Sementara itu, Eva Rubawati koordinator Massive Action Surabaya oleh Lembaga Penjamin Dana Pendidikan (LPDP) di SMAN 9 Surabaya bahwa kegiatan kali ini dilakukan serentak disejumlah sekolah di Surabaya.
“Ada SMAN 6, SMAN 4, SMA Kertajaya, SMA Giki 3 dan SMAN 9 sendiri. Ini adalah bentuk nyata partisipasi kami untuk siswa-siswi SMA disejumlah sekolah tersebut bagaimana mewujudkan mimpi-mimpi. Terutama dibidang pendidikan,” tegas Eva Rubawati.
Diharapkan dari kegiatan ini, kata Eva, para siswa-siswi tidak lagi takut mewujudkan mimpi-mimpinya yang bisa jadi sudah sejak dini mereka temukan, tetapi tidka tahu bagaimana memetakan, kemudian merealisasikannya.(tok/rst)