Pasca ambruknya jembatan Widang, Tuban, Selasa (17/4/2018), proses evakuasi masih dilakukan. Hingga saat ini, dari total 3 truk yang jatuh ke dalam sungai, tersisa 1 truk yang masih dalam proses evakuasi.
“Hingga pagi ini, tinggal satu kendaraan yang belum dievakuasi. Mudah-mudahan bisa kelar karena sangat perlu koordinasi dengan pemilik kendaraan. Sisanya 2 truk dan 1 motor telah selesai dievakuasi,” jelas Joko Ludiono, Kepala BPBD Tuban kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (20/4/2018).
Ia mengatakan, evakuasi masih terkendala karena semua proses dilakukan secara manual.
“Karena tiga truk menumpuk, jadi harus dievakuasi satu persatu. Karena truk itu berat, evakuasinya harus dengan motong (truk, red) jadi 3, ini mempertimbangkan berat crane, tonase dan lain-lain agar terlalu berat ngangkatnya,” lata Joko.
Selain mengevakuasi kendaraan, fokus BPBD saat ini adalah mengontrol debit air sungai dengan berkoordinasi dengan pihak sungai Bengawan Solo. Ini diperlukan karena jika debit sungai naik, dikhawatirkan akan menyulitkan proses evakuasi dan pengangkatan truk.
“Di ujung wilayah Tuban ada bendungan, bendungan ini akan dibuka kalau status sungai semakin tinggi,” ungkap Joko.
Selesai semua proses evakuasi selesai, lanjut dia, selanjutnya tim akan fokus untuk membangun jembatan darurat.
Hingga saat ini, pihaknya menegaskan bahwa tidak ada lagi korban ditemukan.
“Kalau kami terjunkan tim selam sejak hari pertama, lalu tim