Bambang Soesatyo (Bamsoet) Ketua DPR RI mengingatkan masyarakat agar mewaspadai uang yang diterima dari pihak lain. Dia mensinyalir peredarang uang palsu sedang marak.
Peringatan Bamsoet menyikapi terungkapnya sindikat pemodal, pembuat dan pengedar uang palsu pecahan Rp100 ribu yang tengah ditangani Baresksim Polri. Terlebih, sindikat yang terungkap itu telah beroperasi sejak 2015.
“Saya mengimbau masyarakat untuk membeli ataupun menukar uang hanya di bank pemerintah (BUMN red) maupun bank swasta dan money changers (tempat penukaran uang), serta selalu waspada dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang guna meminimalisasi terjadinya penipuan uang palsu,”ujar Bamsoet di Jakarta, Sabtu (21/4/2018).
Merujuk keterangan Bareskrim Polri, sindikat uang palsu itu melibatkan dokter berinisial AP sebagai pemodal. Sindikat itu juga memalsukan uang asing.
Bamsoet menegaskan, Polri harus mengusut tuntas sindikat itu. Menurutnya, harus ada hukuman berat bagi pihak-pihak yang terlibat sindikat uang palsu demi menimbulkan efek jera.
“Ini sindikatnya sudah beroperasi sejak 2015,” jelasnya.
Selain itu, Bamsoet juga meminta Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) untuk terus mengawasi peredaran uang yang ada.
“Karena biasanya peredaran uang palsu marak jelang pilkada dan lebaran,” pungkasnya. (faz/ino)