Amien Rais Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) mengingatkan bahwa dalam politik itu menang dan kalah biasa saja.
Sehingga tidak perlu ngotot harus menang.
Amien melihat kalau tahun 2019 akan ada rematch atau pertandingan ulang antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo.
Karena itu, Amien menjelaskan kalau rakyat Indonesia akan melihat rematch pesta demokrasi tahun depan akan menarik selama ada tiga hal yang dipenuhi.
Pertama, kata Amien, jangan pernah menggunakan politik uang, dengan menyogok rakyat.
“Alangkah sedihnya kalau rakyat di sogok sampai memenangkan salah satu calon hanya karena uang. Jadi kalau di Amerika demokrasi dikatakan didollartokrasi, disini sudah Rupiahtokrasi. Ini tidak boleh, ini aib,” ujar Amien di Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Kemudian yang kedua, menurut Amien, jangan sampai menggunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membidik lawan politik.
“KPK itu menjadi abstruction of justice, sudah digunakan oleh kekuatan politik untuk membidik lawan-lawan politik, dicari-cari kesalahannya. Ini juga aib dan tidak masuk akal,” kata dia.
Yang ketiga, kata Amien, jangan sampai pernah menggunakan kekuatan asing. Kalau tidak menggunakan cara-cara tersebut, maka yang menang akan gembira, dan yang kalah juga menerima
Untuk koalisi dukungan apakah ke Prabowo,Jokowi atau Gatot Nurmantyo, yang jelas, kata Amien, PAN tidak mungkin mendukung Jokowi.
“Read my lips kata orang Amerika itu ya. Jadi tidak mungkin PAN ke Jokowi,” tegasnya.
Kalau Zulkifli Hasan Ketua Umum. PAN pernah mengatakan partainya bisa saja mendukung Jokowi, menurut Amien, kata-kata Zulhas itu hanya sandiwara saja, karena dia yang lebih tahu PAN.
“No no no no, saya lebih tahu daripada pak Zul. Maaf, karena saya yang mendirikan (PAN), saya sudah ke mana-mana. Kalau pak Zul bermanuver itu hanya sandiwara saja,” jelas Amien.(faz/dwi)