Sabtu, 23 November 2024

Kelurahan Gading Sukses Terapkan Bank Sampah Euphhorbia

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Sejumlah warga RT 01 RW 08 Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya melakukan aktifitas di Bank Sampah Euphorbi di daerahnya, Jumat (27/4/2018). Foto: Antara

Puluhan warga RT 01 RW 08 Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya memperoleh sejumlah manfaat dari upaya mengelola Bank Sampah Euphorbia yang ada di daerahnya.

Sudarto Ketua RT 01 RW 08 Kelurahan Gading, di Surabaya, Jumat (27/4/2018), mengatakan Bank Sampah Euphorbia (BSE) yang berdiri sejak 2010 memiliki anggota sekitar 50 orang yang semuanya merupakan warga setempat.

“Setiap bulannya masing-masing warga akan mendatangi BSE untuk menyetorkan sampah dari hasil limbah rumah tangganya,” kata Sudarto kepada Antara.

Menurut dia, adanya BSE ini merupakan bagian dari Program Merdeka Dari Sampah (MDS) yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hal ini juga selaras dengan program Nasional yaitu Indonesia Bebas Sampah 2020.

“Program ini sangat baik untuk diwujudkan secara bersama. Apalagi dari hasil pengolahan dan pemilahan sampah tersebut, dimanfaatkan oleh warga untuk biaya rekreasi bersama keluarga,” katanya.

Selama ini, lanjut dia, sampah yang telah disetor oleh warga tersebut kemudian dipilah menjadi dua bagian yakni sampah kering dan basah. Untuk sampah kering akan dimasukkan ke dalam Bank Sampah.

“Sedangkan sampah basah, kita jadikan sebagai pupuk kompos,” ujarnya.

Dari hasil setoran sampah kering tersebut, Sudarto menjelaskan, selanjutnya oleh bank sampah akan dikonversikan ke dalam bentuk rupiah dan uangnya masuk ke dalam buku kas tabungan masing-masing anggota.

“Ada yang dapat Rp30 ribu ada yang dapat Rp70 ribu. Banyaknya rupiah tergantung dari rajinnya warga mengumpulkan sampah. Hasilnya, ditabung untuk biaya rekreasi warga,” ujarnya.

Sudarto menuturkan, hasil tabungan dari bank sampah, dalam setiap bulannya jika diglobalkan bisa mencapai rata-rata Rp850 ribu. Sedangkan dalam satu tahun, jika dikalikan bisa mencapai Rp10,2 juta.

Menurut dia, dengan adanya program bank sampah tersebut bisa menjadi solusi alternatif lain dalam mengurangi tumpukan sampah di setiap Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

“Dulu sebelum ada bank sampah, pembuangan sampah bisa mencapai satu minggu dua kali. Sedangkan sekarang, satu minggu satu kali dan itupun tidak sampai penuh satu gledek,” katanya.

Sudarto mengatakan dengan adanya program bank sampah di wilayahnya, bisa menjadi inovasi bagaimana mengunggah kesadaran warga agar lebih peduli lagi terhadap lingkungan. Di lain sisi, warga juga bisa menikmati hasil dari pengumpulan dan pemilahan sampah tersebut, untuk biaya liburan bersama keluarga.

“Barusan anggota bank sampah rekreasi ke Jogja, Insya Allah tahun depan kita akan mengadakan rekreasi lagi,” katanya.

Diketahui, dalam awarding Surabaya Green and Clean 2013, Bank Sampah Euphorbia pernah menyabet penghargaan Best of The Best. Hal ini yang kemudian menjadi pemacu semangat baru bagi warga RT 01 RW 08 Kelurahan Gading, untuk terus melakukan pengelolaan dan pemilihan sampah limbah rumah tangga.

Adapun yang paling penting, kata Sudarto, kehadiran BSE ini menimbulkan efek yang positif di masyarakat. Sampah bisa dikelola dengan baik, sehingga kampung menjadi lebih bersih dan nyaman.

Seluruh warga pun menjadi semakin sadar dengan pengelolaan sampah, mulai dari anak-anak, remaja hingga para orang tua, menjadi makin sadar untuk bersama-sama saling menjaga lingkungan.

“Alhamdulillah, warga sekarang sudah semakin sadar tentang pentingnya mengolah sampah. Harapannya, kalau bisa seluruh kampung mengadakan pemilahan sampah seperti ini,” katanya.

Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan pihaknya mendukung upaya warga dalam menjaga kebersihan di lingkunangannya masing-masing, khususnya bersih dari sampah.

“Bank Sampah yang ada di Kelurahan Gading perlu dicontoh oleh kelurahan lain di Surabaya,” katanya. (ant/tna/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs