Sabtu, 23 November 2024

Menristekdikti Tidak Toleransi Kecurangan SBMPTN

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Mohamad Nasir Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) menegaskan tidak akan menoleransi jika terjadi kecurangan dalam pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

“Kalau ada kecurangan dari mahasiswa saya minta dikeluarkan. Saya tidak menoleransi ada kecurangan,” kata Menristekdikti usai meninjau pelaksanaan SBMPTN di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali, Selasa (8/5/2018) seperti dilansir Antara.

Begitu juga bila panitia berbuat curang dengan membocorkan soal ujian, Nasir menegaskan akan mempidakan pelakunya.

“Kalau panitia membocorkan saya akan pidanakan karena ini membongkar dokumen negara. Begitu juga dengan percetakan, kita awasi dengan ketat, saya tidak mau ada celah dalam seleksi,” ujar Nasir.

Nasir meninjau pelaksanaan SBMPTN di Undiksha, Bali. Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan serentak di 85 Perguruan Tinggi Negeri.

“Pelaksanaan kali ini saya melakukan monitoring di Singaraja Bali karena barangkali disini selama ini tidak pernah ditinjau karena jauh. Biasanya kalau tidak pernah ditinjau ini ada perhatian khusus,” tambah Nasir.

Nasir mengatakan persiapan SBMPTN yang ditinjau pada Senin (7/5/2018) sudah bagus dan hari Selasa pelaksanaan baik. Ia berharap tidak ada kebocoran dan tidak ada perjokian.

Sebanyak 861.000 peserta mengikuti seleksi SBMPTN terdiri atas Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) sebanyak 26.181 peserta dan 833.820 peserta Ujian Tertulis Berbasis Cetak (UTBC).

SBMPTN tahun ini juga diikuti 1.078 orang peserta dari Paket C dan 365 peserta disabilitas yang terdiri atas 122 peserta tuna rungu, 107 tuna netra, 43 tuna wicara dan 93 peserta tuna daksa. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs