Sabtu, 23 November 2024

Rupiah Anjlok, BI Mengisyaratkan Akan Menaikkan Suku Bunga

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Petugas menunjukkan uang dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung di Jakarta, Selasa (24/4/2018). Foto: Antara

Agus Martowardojo Gubernur Bank Indonesia dalam dua hari terakhir mengeluarkan dua pernyataan yang mengisyaratkan peluang sangat besar kenaikan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate, pada Mei 2018 ini setelah anjloknya rupiah yang melewati batas fundamentalnya.

“Bank Indonesia memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan 7 Days Reverse Repo,” kata Agus di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Agus menegaskan pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini. Bank Sentral, kata Agus, akan secara tegas dan konsisten mengarahkan kebijakan moneter untuk menciptakan stabilitas perekonomian.

“Respon penyesuaian suku bunga akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas,” ujar Agus dilansir Antara.

Pernyataan senada juga telah dikeluarkan Agus pada Rabu malam (9/5/2018). Agus menegaskan sedang menyiapkan kebijakan moneter yang tegas, termasuk penyesuaian suku bunga kebijakan 7-Day Reverse Repo Rate di tengah depresiasi rupiah yang sebesar 3,44 persen hingga 8 Mei 2018 secara tahun berjalan.

Agus mengakui hingga Jumat ini, tantangan ekonomi global semakin deras. Tantangan itu di antaranya peningkatan suku bunga di Amerika Serikat, meningkatnya harga minyak dunia, serta menguatnya risiko geopolitik sebagai akibat meningkatnya tensi sengketa dagang AS-China dan pembatalan kesepakatan nuklir AS-Iran. (ant/tna/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs