Jawa Timur mengembangkan destinasi-destinasi wisata baru untuk mendorong masuknya wisawatan domestik dan mancanegara. Salah satunya dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Soekarwo Gubernur Jawa Timur mengatakan, Pemprov Jatim saat ini sedang mengusulkan pembangunan KEK di kawasan Singosari, Kabupaten Malang.
“Luasnya sekitar 200 hektar dekat Candi Sumberawan. Ini nanti akan menjadi alternatif wisata baru. Bila mau menuju kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) dari Surabaya bisa melalui jalur ini,” katanya di acara FGD Collaborative Destination Development di Hotel JW Marriot Surabaya, Senin (14/5/2018).
Pakde Karwo mengatakan, upaya penambahan destinasi wisata ini juga untuk mendukung langkah PT Angkasa Pura I (Persero) dengan meningkatkan jumlah penerbangan ke Surabaya.
Tidak hanya itu, dia juga mengusulkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero) agar bandara di Malang dan Banyuwangi dikembangkan menjadi bandara internasional.
“Salah satunya dengan pengembangan runway sehingga bisa dilewati pesawat besar. Juga, pengembangan bandara di Bawean, Sumenep dan Jember,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net.
Selain mengembangkan bandara, ujarnya, pemerintah juga terus mendorong pembangunan infrastruktur untuk menunjang destinasi wisata, salah satunya pembangunan jalan tol dari Surabaya-Malang.
Sebab, setiap akhir pekan, jalur Surabaya-Malang sering mengalami kemacetan parah.
“Infrastruktur kita sampai sekarang belum bagus. Surabaya-Malang kalau akhir pekan bisa enam jam. Nanti kalau tol sudah selesai semua sampai Probolinggo, ke Bromo bisa 2,5 jam dari Surabaya,” kata dia.
Menurutnya, kondisi pariwisata di Jatim terus menunjukkan angka yang baik. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Jatim tahun 2017 sebanyak 625.729 orang, tumbuh 1,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 618.615 orang.
Sedangkan daerah tujuan wisata favorit yang sering dikunjungi wisman, di antaranya adalah kawasan Bromo-Tengger-Semeru, Kawah Ijen, dan Taman Nasional Alas Purwo.
Soal FGD, Pakde Karwo sangat mengapresiasi. Kegiatan itu menjadi kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengembangkan sektor pariwisata terutama di Jatim.
Dia berharap, melalui pertemuan ini lahir gagasan dan kebijakan yang baik bagi sektor pariwisata Jatim.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) Devi Suradji mengatakan, tiga faktor yang mendukung pariwisata adalah attraction (atraksi wisata), accessibility (akses untuk mencapai daerah wisata), dan amenity (fasilitas dan jasa wisata).
Melihat kondisi sekarang, ada dua faktor tambahan penting yakni security dan safety. Faktor keamanan dan kenyamanan ini juga menjadi salah satu faktor penting bagi wisatawan.
Hal tersebut yang kemudian mendorong PT. Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan FGD ini untuk membangun sinergi antara AP I dengan berbagai pihak. Acara ini serentak dilaksanakan di 13 bandara di Indonesia dengan tema yang berbeda-beda.
“Bandara menjadi entry point pertama saat wisatawan masuk sebelum ke tempat wisata. Jadi bandara ini yang harus terus dikembangkan sehingga penumpang yang datang tidak sekali tapi bisa berulang,” katanya.
Devi juga mengusulkan pengembangan tempat wisata baru agar wisatawan yang datang bisa kembali lagi, seperti yang ada di Pulau Dewata, Bali.
“Bagaimana membangun destinasi suistanable yakni membuat penumpang yang bahagia, nyaman, dan aman, mau kembali lagi ke sini,” katanya.(den/iss/ipg)