Terduga teroris yang ditembak mati oleh polisi di Jalan Sikatan IV, Manukan Wetan, Tandes, Surabaya, dikenal sebagai pedagang ikan segar di Pasar Sikatan.
Ramin Ketua RT 06 RW 02 mengatakan, pria yang diduga teroris tersebut biasa dipanggil Teguh, usianya 40 tahun.
“Saya belum kenal. Cuma mendapat informasi kalau orangnya tertutup. Sudah tiga minggu ini dia tidak jualan ikan lagi. Teguh asli orang Manukan Kulon. Istrinya orang Jombang. Tapi mengontrak di sini,” kata Ramin saat ditemui di lokasi penggerebekan.
Menurutnya, Teguh memiliki tiga anak perempuan, yang paling kecil berusia 6 tahun. Tegus sekeluarga juga berpindah-pindah kos. Dulu pernah tinggal di Sikatan Gang IV, terus pindah lagi di gang VI.
“Anak-anaknya tidak boleh bergaul dengan orang lain dan tidak diperbolehkan sekolah. Cuma mengaji saja di Masjid Al Hidayah. Sedangkan dia sering ke Masjid Al Furqon biasanya,” ujarnya.
Ramin juga mengatakan, bahwa polisi telah membawa Teguh dan tiga orang perempuan dewasa.
Sementara, Khabib petugas keamanan kelurahan mengaku sempat mendengar suara tembakan sebanyak empat kali.
“Saya langsung lari mengamankan warga agar tidak mendekat. Sebab begitu ada tembakan, warga lari mendekat. Bukannya takut, malah mendekat untuk melihat,” kata dia.(bid/iss/ipg)