Umat Muslim di Inggris menyambut bulan suci Ramadhan dengan sukacita meskipun berada di musim panas sehingga saat berbuka hampir pukul 21.00 dan imsak sekitar pukul 03.00 yang dimulai pada hari Kamis (17/5/2018) bersamaan dengan masyarakat Indonesia di Tanah Air.
Kemeriahan bulan suci Ramadhan juga terliat di dinding bus merah yang menjadi ciri khas kota London yang bertuliskan Gather of Ramadhan Subhan Allah dan tulisan Muhammad serta “Manusia menyebarkan kedamaian dan memberi makan orang-orang”.
Selain itu, Theresia May Perdana Menteri Inggris pun dalam pernyataan resminya menyampaikan ucapan selamat merayakan Ramadhan kepada masyarakat muslim di Inggris yang disebutnya Ramadhan merupakan hal yang unik dan sangat spesial bagi seluruh muslim di Inggris dan juga di seluruh dunia.
Ramadhan adalah saat bagi umat Islam untuk menemukan kekuatan melalui pengabdian untuk memenuhi salah satunya lima pilar agama. Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memperbarui iman kepada Tuhan dan menjadi lebih selaras dengan spiritualitas .
Muslim Inggris, dan orang-orang Muslim, terus melakukan hal-hal yang positif pada setiap aspek kehidupan di Inggris Raya. Pengaruh umat Muslim dapat dilihat di semua bidang dari politik, media dan bisnis sampai olahraga dan fashion.
Umat muslim telah memperkaya negeri ini dan masyarakat semua mendapat manfaatnya, ujar Therasia May lagi dalam suratnya.Semoga semua yang merayakan acara bahagia ini dapat menarik kekuatan yang menyeluruh, festival perdamaian, refleksi dan perbuatan baik bahkan dibelahan dunia lainnya Ramadhan disambut dengan rasa ketidakamanan dan konflik.
“Saya ucapkan selamat Ramadhan buat semua dan Ramadhan Mubarak, semoga semua orang yang merayakan mendapatkan pengalaman yang
kebahagiaan, persatuan dan kedamaian selama bulan yang sangat spesial dan penting”.
Dr. Hadi Susanto, Ketua Tanfidziyyah PCI NU UK, Rabu (16/5/2018) menyampaikan bahwa ucapan dari Perdana Menteri Inggris merupakan pengakuan pemerintah Inggris akan bulan suci Ramadhan.
“Saya pribadi berterima kasih atas ucapan selamat Perdana Menteri terhadap Ramadhan yang merupakan bulan khusus umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Inggris,” ujar Dr Hadi Susanto yang juga Associate Professor di Essex University, Colchester, seperti dilansir Antara.
Diharapkannya pengakuan Pemerintah Inggris untuk bulan yang berkah ini akan membawa suasana yang lebih kondusif untuk muslim di Inggris, mengingat suasana anti-muslim yang semakin naik beberapa waktu terakhir, ujar ayah empat anak.
Media di Inggris juga banyak mengulas mengenai Ramadhan seperti harian terkemuka The Independent yang menulis Ramadhan 2018: when is it this year, why does it vary and why do Muslims fast, sementara The Telegraph menulis Ramadhan 2018: Why Muslims celebrate the revelation of the Koran. Bahkan koran kuning pun seperti The Sun menulis The best of times When is Ramadhan 2018, what date will it end and what does Ramadhan Mubarak mean.
Selama bulan suci Ramadhan, umat Islam menjalani puasa setiap hari – tindakan terbesar ketaatan beragama meskipun harus dijalani dalam waktu panjang dan dalam musim panas sekalipun.
Tercatat sebanyak 1,8 miliar umat Muslim di dunia, termasuk 3,1 juta Muslim yang ada di Inggris, setiap bulan Ramadhan melakukan ibadah puasa selama sebulan melambangkan ketahatan dan memfokuskan diri pada ibadah, pemurnian, dan melakukan perbuatan amal.(ant/iss/ipg)