Senin, 25 November 2024

Enam Korban Pengeboman di Gereja Pantekosta Sudah Dimakamkan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pemakaman korban dimakamkan hari ini, Rabu (16/5/2018), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukolilo. Foto: Denza suarasurabaya.net

Enam korban peledakan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS), Minggu 13 Mei lalu sudah seluruhnya disemayamkan dan diantar ke peristirahatan terakhir.

Satu di antara jenazah korban dimakamkan hari ini, Rabu (16/5/2018), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukolilo. Dia adalah Martha Djumani (54).

Pendeta Yonathan Biantoro Wahono Tim Gembala Pimpinan GPPS mengatakan, Martha Djumani yang biasa dipanggil Bing-Bing merupakan salah satu staf GPPS.

“Seluruh korban sudah teridentifikasi. Sejak kemarin sudah ada yang dimakamkan, sampai hari ini ada Bu Martha ini, atau Bing-Bing,” ujarnya usai memimpin prosesi pemakaman di TPU Keputih.

Kemarin, Selasa (15/5/2018) pagi, jenazah Sri Puji Astutik sudah diberangkatkan dari persemayaman di Adi Jasa untuk dimakamkan di Surakarta.

Siangnya, sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah Daniel Agung Putra Kusuma, yang sempat menghalangi mobil pelaku bom bunuh diri, dimakamkan di pemakaman Jalan Jarak.

“Daniel ini adalah putra dari Pak Budi, Juru Parkir kami. Dia yang sempat menghalangi mobil itu sehingga tubuhnya hancur dan perlu tes DNA untuk mengindentifikasi,” ujarnya.

Sementara, pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB jenazah korban lainnya, bernama T Suk Chien diberangkatkan dari Surabaya untuk dimakamkan di Bondowoso.

Jenazah Martha atau Bing-Bing dilepaskan dari persemayaman Adi Jasa tadi pagi pukul 08.00 WIB kemudian dimakamkan di TPU Keputih.

Martha adalah korban GPPS yang mengalami luka bakar mencapai 98 persen dan sempat dirawat di RSUD Dr Soetomo tapi tidak berhasil ditolong dan meninggal pada Senin (14/5/2018).

“Hari ini juga, di Adi Jada juga ada jenazah korban yang dikremasi di Adi Jasa. Dia adalah Go Derbin Ariesta. Jadi total sudah ada lima. Satu lagi adalah Pak Min, juru parkir kami,” ujarnya.

Pak Min, kata Pendeta Yonathan, adalah seorang muslim yang membantu juru parkir di GPPS. Dia sempat menghalangi mobil pelaku dan menjadi korban ledakan.

“Pak Min bagian dari keluarga kami juga. Maka kami akan memberikan santunan juga ke rumah keluarganya di Tempel Sukorejo,” ujar Yonathan.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
26o
Kurs