Konsumsi elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Jatim pada bulan puasa dan Lebaran 2018 diprediksi mencapai 101.307 metrik ton (mt) atau naik sekitar 7 persen dari konsumsi rata-rata bulanan, yakni sebesar 94.679 metrik ton.
General Manager Pertamina MOR V Ibnu Chouldum mengatakan prediksi kenaikan juga akan dialami oleh elpiji nonsubsidi, seperti bright gas 5.5 kg, bright gas 12 kg, dan elpiji 12 kg sebesar sebesar 9 persen, atau mencapai 5.006 metrik ton dibandingkan dengan konsumsi normal bulan biasa sebesar 4.593 mt.
“Kenaikan diakibatkan tingginya masyarakat dalam beraktivitas memasak, seperti untuk kebutuhan berbuka puasa atau sahur. Hal ini rutin setiap tahun,” kata dia, dilansir Antara, Kamis (17/5/2018).
Untuk itu, Pertamina MOR V akan melakukan pengamanan pasokan elpiji dengan melakukan built-up stok di agen, pangkalan, dan outlet elpiji untuk tabung dan menjaga stok di storage agar selalu penuh.
Selain itu, pihaknya juga akan membentuk 237 agen siaga dan 2.426 pangkalan siaga di wilayah Jawa Timur dengan pengamanan pasokan dan menambah alokasi penyaluran channel distribution sampai dengan 109 persen dari konsumsi normal.
“Kami selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan elpiji sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran 2018 dengan penuh ketenangan,” ujarnya.
Ia juga meminta partisipasi masyarakat untuk memperlancar penyaluran elpiji dengan melaporkan kendala atau hambatan yang ditemui di lapangan melalui pusat layanan Pertamina 1-500-000 atau ke posko satgas MOR V di 031-8492400. (ant/ang/dwi)