Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim tuntas melakukan identifikasi tujuh jenazah terduga teroris pelaku pengeboman di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, dan di Gerbang Mapolrestabes Surabaya. Ketujuh jenazah tersebut bisa segera dimakamkan.
Empat di antara tujuh jenazah itu merupakan pelaku bom di Polrestabes Surabaya. Antara lain Tri Murtiono, Tri Ernawati, Muhammad Dafa Amin (19 tahun), dan MDS (15 tahun), kedua anak para pelaku. Kemudian, tiga pelaku bom di GKI Diponegoro, yaitu Puji Kuswati dan kedua putrinya, FS (12 tahun) dan FR (9 tahun).
Sebelumnya, polisi berencana memakamkan para jenazah terduga teroris di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Surabaya. Namun, beberapa warga setempat di lingkungan TPU itu menolak pemakaman terduga teroris.
Kombes Pol Budi Hariyadi Kabid Dokkes Polda Jatim mengatakan, akibat penolakan itu ketujuh jenazah akan dimakamkan di salah satu tempat pemakaman umum di Sidoarjo.
Seluruh proses pemakaman diambil alih oleh pihak kepolisian, karena tidak ada satupun pihak keluarga terduga teroris yang mau mengakui atau mengambil jenazah para pelaku.
“Tujuh jenazah sudah dimakamkan pagi ini, sekitar 08.30 WIB, di pemakaman umum di wilayah Kabupaten Sidoarjo,” kata dia, Minggu (20/5/2018).
Dari 13 jenazah terduga teroris, kata Budi, sudah 10 jenazah yang sudah dimakamkan. Sementara ketiga jenazah lainnya masih berada di peti pendingin RS Bhayangkara Polda Jatim dan belum dimakamkan. Ketiga jenazah itu di antaranya Dita Oepriarto, Yusuf Fadil, dan FH (16 tahun).
Sementara untuk jenazah para korban ledakan bom, kata Budi, sebanyak 12 jenazah telah diserahkan ke masing-masing keluarga. Namun, dia mengakui, masih ada satu jenazah atas nama Bayu korban bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel, belum bisa diserahkan ke keluarganya.
Tiga jenazah pelaku dan satu jenazah koban yang masih tertahan di RS Bhayangkara itu karena kepolisian masih dalam proses identifikasi untuk mencocokan data atau tes DNA.
“Jadi masih ada tiga jenazah pelaku dan satu jenazah korban yang masih belum diserahkan atau dimakamkan. Kita masih menunggu hasil tes DNA saja, karena harus di cocokkan. Semuanya laki laki, mudah-mudahan hari ini selesai,” jelasnya. (ang/den)