Jumat, 22 November 2024

Tiga Minggu Jelang Lebaran, Masyarakat Sudah Berburu Uang Pecahan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Seorang warga Jakarta sudah melakukan penukaran uang lewat layanan mobil keliling yang digelar di Area Parkir Monas, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018). Foto: Farid suarasurabaya.net

Memberikan uang kepada keluarga atau tetangga di lingkungan tempat tinggal sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan umat Islam, pada Hari Raya Idul Fitri.

Berbagi rezeki atau beramal merupakan alasan ‘bagi-bagi uang’ itu jadi tradisi di berbagai wilayah Indonesia.

Maka dari itu, kegiatan penukaran Mata Uang Rupiah berbagai pecahan, rutin dilakukan masyarakat jelang perayaan lebaran.

Di Jakarta, sekitar 15 bank baik BUMN mau pun swasta, sudah mulai melayani masyarakat umum yang ingin menukarkan uangnya dengan pecahan yang lebih kecil.

Kegiatan penukaran uang di mobil keliling itu, digelar di Area Parkir Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, sejak hari Senin 21 Mei 2018, dan rencananya berakhir hari Jumat 25 Mei 2018.

Pantauan suarasurabaya.net, mulai pukul 07.30 WIB, ratusan masyarakat yang ingin menukar uang pecahan baru sudah berkumpul di lokasi.

Sesudah mengambil nomor antrean yang disediakan penyelenggara, mereka menunggu dibukanya pelayanan sekitar pukul 09.00 WIB.

Yanto, seorang warga Ciracas Jakarta Timur mengaku sudah dari tahun 2017 menukarkan uang di kawasan Monas. Dia mengaku ketersediaan pecahan mata uang yang lengkap menjadi salah satu alasannya menukarkan uang di sini.

“Di sini ready stok pecahan yang diminta. Kalau menukarkan langsung di bank, kadang-kadang nggak dapat pecahan sesuai yang kami mau,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Kamis (24/5/2018), di Jakarta.

Menurut Yanto, pelayanan yang cepat juga jadi alasan kenapa dia senang menukarkan uang di kawasan Monas. Tapi, dia merasa kurang setuju dengan pembatasan nominal penukaran yang diberlakukan.

“Pelayanan di sini cepat. Masyarakat cuma perlu mengambil nomor antrean dan menyiapkan KTP yang masih aktif. Tapi, sayangnya penukaran dibatasi Rp3,7 juta per orang. Selain itu, yang sudah menukarkan uang, tidak bisa menukar lagi di sini,” ungkapnya.

Senada dengan Yanto, Ibu Maria warga Pejaten, Jakarta Selatan juga mengeluhkan pembatasan jumlah penukaran oleh perbankan penyelenggara.

“Seharusnya tidak usah dibatasi penukarannya. Atau paling tidak kami masih bisa menukar lagi dalam sehari,” harap Maria.

Sebelumnya, Rabu (23/5/2018), Rosmaya Hadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) sempat meninjau kegiatan penukaran uang di Area Parkir Monas, bersama Sandiaga Uno Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Di situ, Rosmaya mengimbau masyarakat menukarkan uang di lokasi penukaran uang resmi, di mobil penukaran keliling Bank Indonesia dan 15 bank yang bekerja sama dengan Bank Indonesia.

“Masyarakat menukarkan uangnya di penukaran resmi, biar aman dan bebas biaya. BI menjamin masyarakat akan mendapat uang baru yang layak edar,” katanya.

Selain di Monas, lokasi penukaran juga akan tersebar di beberapa titik di DKI Jakarta seperti di Kota Lama, Pekan Raya Jakarta, Resta Area KM 57 dan masih banyak lokasinya.

“Untuk Jabodetabek, kami siapkan 160 titik lokasi penukaran. Kalau seluruh Indonesia ada lebih dari 1.000 titik,” pungkasnya. (rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs