
Pemudik memiliki alternatif rute dan tidak hanya mengandalkan ruas-ruas jalan tol karena penambahan ruas-ruas jalan tol dan preservasi pada ruas-ruas jalan nasional sepanjang 1.405 km. Kondisi jalan pada tahun 2018 lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena tidak ada lagi jalan darurat.
Seperti dalam rilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (24/5/2018), terdapat beberapa titik kritis dikarenakan adanya pekerjaan konstruksi yang masih belum selesai. Namun telah disiapkan Plan B seperti di Kali Kenteng (Ruas Salatiga-Kartasura) sepanjang 32,24 km (62,99%) dengan target operasional Oktober 2019.
Dalam mudik 2018 ini, Tol Jakarta-Surabaya 759 km yang operasional 524 km dan fungsional 235 km.
Lima ruas tol fungsional adalah sebagai berikut:
1. Pemalang-Batang: 39 km (progres 71,76 persen)
2. Batang-Semarang: 74 km (termasuk Kali Kuto 76,95 persen, target operasional November 2018)
3. Semarang-Solo: 32 km (termasuk Kali Kenteng, 62,99 persen)
4. Sragen-Ngawi: 55 km (bagian dari Solo-Ngawi 90 km)
5. Wilangan-Kertosono: 37 km (bagian dari Ngawi-Kertosono)
Pada ruas-ruas rawan kemacetan, akan disediakan 26 mobile toilet, 30 MTA, 30 mobil tinja dan 4 toilet cabin di lokasi rest area di jalan tol dan disebar juga di ruas jalan nasional. Selain itu juga disediakan 47 mobile reader, 50 top up tunai dan rest area dari Tegal-Pemalang, Surabaya, Belawan-Medan-Tj. Morawa dan lain-lain.
Kementerian PUPR menyediakan tim tanggap bencana dalam mengantisipasi keadaan darurat seperti banjir, genangan air, dan tanah longsor pada titik-titik rawan bencana.
PUPR juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, BMKG dan lainnya terkait penanganan mudik lebaran 2018. (dwi/ipg)