Seorang laki-laki paruh baya berinisial SD (79) warga Banyuwangi, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara meledakkan dirinya menggunakan petasan. Kombes Pol Frans Barung Mengera Kabid Humas Polda Jatim membenarkan peristiwa tersebut.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Polres Banyuwangi, peristiwa itu terjadi di dekat Masjid Nurul Islam di Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, sekitar pukul 03.30 WIB, Sabtu (26/5/2018).
“Iya kejadiannya itu di dekat masjid. Dia bunuh diri dengan menggunakan petasan,” kata Barung, Sabtu (26/5/2018).
Kejadian itu sontak membuat warga setempat yang selesai bersantap sahur, maupun bersiap ke masjid untuk shalat subuh, berlarian ke arah suara ledakan. Saat ditemukan, kondisi korban sudah terluka parah di bagian mulutnya dan masih bernapas.
Kemudian korban langsung dibawa ke RSUD Genteng dan sempat mendapatkan perawatan di sana sekitar 3 jam. Namun nahas, pada pukul 05.15 WIB, oleh pihak rumah sakit, korban dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga, untuk segera dimakamkan.
“Korban meninggal dunia. Keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban. Jadi korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.
Menurut keterangan dari keluarga, kata Barung, alasan korban nekat bunuh diri karena putus asa dengan penyakit asmanya, yang tidak kunjung sembuh.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya satu korek api, satu buah petasan yang sudah meletus, satu sumbu petasan, dan beberapa puing-puing atau bekas sobekan kertas petasan. (ang/ipg)