Kehadiran K-Pop dan K-Drama atau gelombang Korea berhasil memikat anak-anak muda, dan Universitas Kristen Petra Surabaya, Sabtu (26/5/2018) gelar Korean Speech Contest 2018.
Sebuah even budaya yang setiap tahun digelar King Sejong Institute (KSI) bersama sejumlah universitas di seluruh dunia termasuk di Universitas Kristen Petra Surabaya yang didirikan sejak Agustus 2015 lalu.
Kompetisi pidato berbahasa Korea dengan tema: Kebudayaan Korea yang Unik dan Membuat Hati Bergetar atau Jatuh Cinta, kompetisi ini hanya diperuntukkan bagi murid KSI saja semester 1 tahun 2018 dengan usia minimal 18 tahun.
“Peserta terdaftar 17 orang. masing-masing peserta diberi waktu 5 menit untuk berbicara menggunakan bahasa Korea. Sedangkan untuk penilaian, masing-masing ada 4 kategori,” terang Dr. Liliek Soelistyo, M.A., Kepala King Sejong Institute (KSI) di UK Petra, Surabaya.
Ke 4 kategori atau kriteria yang dinilai, lanjut Liliek yaitu: kemampuan bahasa (pronounce, intonasi, kelancaran dan grammar), penampilan (kosakata, ekspresi, percaya diri isi pidato), respon (gerak tubuh dan reaksi penonton) hingga manner (stage manner dan ketepatan waktu).
Setiap peserta, tambah Liliek, saat mempersiapkan naskah yang akan ditampilkan wajib didampingi guru pendamping yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh panitia untuk bertugas mendampingi peserta kompetisi.
“Peserta wajib didampingi seorang guru atau disebut Songsaengnim dalam bahasa Korea. Guru pendamping itu sebelumnya memeriksa naskah yang sudah dibuat peserta sebelum naik ke atas panggung,” tambah Liliek.
Untuk juri kompetisi Korean Speech Contest 2018 ini adalah, Dr. Liliek Soelistyo, M.A., bersama dua juri lain dari masyarakat Korea, yaitu Lee Gyeong Youn yang menjabat Vice President of Korean Community dan Lee Sang Jae seorang pengelola kursus bahasa Korea.
Selain menyediakan hadiah untuk para pemenang dalam bentuk hadiah uang, khusus pemenang utama akan mendapatkan kesempatan berangkat menuju negara Korea selama sekurangnya satu minggu.
“Pemenang pertama kompetisi ini selain menerima hadiah uang juga mendapat kesempatan pergi ke Korea selama seminggu guna mengikuti sejumlah kegiatan budaya pada bulan September 2018 nanti,” pungkas Liliek Soelistyo.
Pemenang pertama kompetisi di tingkat ini, nantinya akan beradu kemampuan dan keterampilan dengan pemenang-pemenang kompetisi yang sama dari sejumlah negara lain yang juga menggelar even yang sama dengan dukungan King Sejong Institute seluruh dunia.(tok)