Saifullah Yusuf (Gus Ipul) Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua berkomitmen meningkatkan produksi hasil pertanian di kawasan sekitar hutan Jawa Timur.
Ini dia sampaikan saat bertemu dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Kediri, Minggu (27/5/2018).
Ada sejumlah perwakilan dari 37 LMDH Se-Kabupaten dan Kota Kediri yang hadir. Mereka mewakili 32 ribu Kepala Keluarga (KK) yang tergabung dalam LMDH se-Kediri.
Marli Ketua Paguyuban LMDH Kabupaten/Kota Kediri mengatakan, selama ini Pemprov Jawa Timur telah membuat berbagai kerjasama yang melibatkan LMDH.
Gus Ipul dia nilai banyak membantu pengembangan petani di sekitar hutan. Di antaranya pemberian benih beberapa komoditi pertanian hingga pengembangan koperasi.
Saat ini, masing-masing LMDH memiliki koperasi yang menjual berbagai produk olahan pertanian. Mulai dari jagung, manggis, pepaya, cengkih, hingga nanas.
“Saat Gus Ipul jadi Wagub, bantuan benih dari Pemrov Jatim banyak membantu peningkatan produksi pertanian. Ini harus dilanjutkan,” kata Marli yang juga Anggota DPRD Kabupaten Kediri.
Karena itulah, organisasi yang dia pimpin mendeklarasikan dukungan kepada Gus Ipul-Puti Guntur. Dia mengaku optimistis program pembangunan itu bisa dilanjutkan.
“Kami akan menindaklanjutinya dengan menggerakkan mesin pemenangan kami untuk membantu menyukseskan Gus Ipul,” ujar Marli.
Gus Ipul menanggapi dukungan ini dengan menyatakan, dia sudah menyiapkan beberapa program strategis untuk meningkatkan nilai jual produk petani. Khususnya bagi petani di kawasan hutan.
“Sekarang masalahnya bukan pada produksi, namun pada harga hasil taninya. Seringkali, harga hasil tani ini turun saat panen,” kata Gus Ipul pada sambutannya di hadapan peserta pertemuan.
Gus Ipul mengatakan, dia dan timnya menyiapkan program yang akan mengantisipasi masalah ini. Di antaranya, mendorong petani untuk tidak sekadar menjual produk mentah dan meningkatkan kualitas hasil pertanian.
Dia mencontohkan, melalui Cooperative Farming yang berpotensi meningkatkan hasil pertanian hingga 52 persen. Serta, dengan membangun kemitraan antara petani dengan pengusaha.
“Pengusaha akan menentukan standar mutu hasil pertanian yang ditindaklanjuti melalui kerja sama jual beli. Sehingga harga tak akan dipengaruhi oleh masa panen. Sebelumnya telah ada perjanjian yang mengikat,” kata Gus Ipul.
Pemrov, kata dia, akan melakukan pendampingan, bantuan teknologi, hingga peningkatan produksi. Serta, melanjutkan kerjasama yang selama ini telah dilakukan.(den)