
Yose Rizal Damuri Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) berpendapat Indonesia memiliki modal yang cukup baik untuk menggali peluang di tengah tantangan global.
“Masih banyak berita baik dari Indonesia yang bisa kita lihat,” kata Yose dilansir dari Antara pada Senin (28/4/2025).
Modal pertama yakni terkait keterbukaan Indonesia terhadap diversifikasi dan relokasi investasi.
Kemudian, Indonesia juga menginisiasi kerja sama respons kolektif dengan negara ASEAN dalam menghadapi dinamika global, bukan hanya melalui negosiasi masing-masing.
Pemerintah juga memiliki program-program yang bisa meningkatkan permintaan, contohnya Makan Bergizi Gratis (MBG). Akan tetapi, Yose menggarisbawahi keberhasilan program ini sangat bergantung pada eksekusinya.
“Kalau bisa berjalan dengan baik, itu bisa menciptakan permintaan. Tapi, ‘kalau’-nya ini besar sekali. Misal, MBG menjanjikan bahwa bisa meningkatkan permintaan. Tapi, ‘kalau’ ini berhasil dan bisa dijalankan dengan baik. ‘Kalau’-nya ini besar sekali sehingga kita perlu perhatikan bersama-sama agar ‘kalau’-nya bisa terpenuhi,” ujarnya.
Lebih lanjut, modal berikutnya adalah tingkat inflasi yang masih rendah. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia pada Maret 2025 terdorong ke level 1,03 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan Februari yang mengalami deflasi 0,09 persen (yoy).
“Inflasi kita cukup rendah, sehingga sebenarnya bisa memberikan ruang untuk kebijakan yang sifatnya lebih ekspansif dan bisa mendukung perekonomian Indonesia lebih baik lagi,” tutur Yose. (ant/bel/saf/ipg)