Kamis, 24 April 2025

Laju Tanam Padi Jatim Terbesar di Indonesia dengan 25 Persen Luas Nasional

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat melaksanakan tanam padi serentak. Foto: Humas Pemprov Jatim.

Kontribusi laju tanam padi di Jawa Timur menyumbang 25 persen atau setara seperempat luas tanam nasional pada April 2025.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menjelaskan, berdasarkan data Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, gerakan tanam padi nasional secara serentak pada April 2025 sudah terealisasi 924.989 hektare di seluruh Indonesia.

Sedangkan total tanam padi Jatim mencapai 227.802 hektare sejak awal April hingga 22 April.

“Jika dilihat prosentase tanam padi Jatim berkontribusi cukup besar terhadap capaian nasional,” kata Khofifah di Surabaya, Kamis (24/4/2025).

Sementara itu menurut data BPS RI per 8 April 2025, luas panen Jawa Timur di periode Januari – Mei 2025 diprediksi mencapai 964.768 hektare.

Sementara luas panen tahun 2024 Januari – Mei mencapai sebesar 859.957 hektare. Khofifah menyebut ada kenaikan 104.811 hektare untuk luas panen pada tahun ini.

“Ada kenaikan sekitar 12,19 persen dari tahun 2024 di bulan yang sama,” tegasnya.

Khofifah menyebut luas panen di Jatim juga lebih besar dari dua provinsi terbesar penghasi padi.

“Luas Panen ini menjadi yang terbesar dibanding 2 Provinsi terbesar penghasil padi, yaitu Jawa Tengah sebesar 811.994 hekatre dan Jawa Barat sebesar 753.287 hektare,” imbuhnya.

Saat ini Khofifah tengah fokus mengawal komitmen Pemprov Jawa Timur dalam menyukseskan target nasional produksi padi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.

“Jika percepatan tanam dilakukan maka akan dapat membantu meningkatkan produksi, efisiensi, dan pendapatan petani, serta meningkatkan ketahanan pangan nasional,” tuturnya.

Upaya – upaya tersebut di antaranya dengan mendorong percepatan tanam dan memanfaatkan musim hujan yang masih berlangsung.

Selain itu, melakukan koordinasi penyerapan gabah oleh Bulog dengan harga Rp6500/kg, dan secara paralel mendorong ketersediaan bibit dan pelaksanaan penyemaian luar lahan.

“Metode penyemaian luar lahan turut diterapkan pada kegiatan tanam serentak di Ponorogo, dimana tanaman padi sudah tumbuh di media tanam dan sudah berusia sekitar 2 minggu saat ditanam di lahan sawah,” terangnya.

Untuk itu, Khofifah berharap tingginya kontribusi Jatim dalam laju tanam padi akan menjadi pemantik bagi semua pihak terutama petani Jawa Timur untuk semakin meningkatkan produktivitasnya.

“dan muaranya adalah kontribusi Jatim untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tandasnya.(wld/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Kamis, 24 April 2025
29o
Kurs