
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya usul Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menyesuaikan perkembangan geopolitik global.
Arif Fathoni Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya menyebut, penyesuaian itu perlu melihat situasi perekonomian yang tidak pasti 2025.
“Mungkin saat menyusun RPJMD situaai geopolitik belum seperti sekarang, belum ada perang tarif AS dengan negara-negara. Kami beeharap RPJMD bisa disesuaikan lagi dengan memerhatikan situasi hari ini,” katanya, Senin (21/4/2025).
Misalnya, daya beli masyarakat yang cenderung turun, fluktuatifnya pasar saham, drastisnya pergerakan harga emas.
“Karena RPJMD (berlaku) 5 tahun mendatang, jadi adaptasi perkembangan zaman sangat diperlukan,” bebernya.
Penyesuaian yang pas menurutnya, soal besaran target penerimaan pajak harus sesuai dengan ekonomi yang menurun.
“Harus realistis, di tengah kelesuan ekonomi, masyarakat yang penting kebutuhan primer yang didahulukan,” tuturnya.
Penyesuaian ini bukan merubah visi-misi Eri Cahyadi dan Armuji pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya.
“Jadi situasi geopolitik ini dijadikan salah satu referensi agar bisa terimplementasi dengan baik,” tandasnya.
Selain adaptif terhadap kondisi geopolitik global, ia juga berharap RPJMD mengutamakan pengentasan kemiskinan.
Salah satunya program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah pusat bisa didukung dengan baik oleh pemkot untuk memutus rantai kemiskinan.
“Kami berharap sekolah rakyat ini juga dianggap sebagai peluang untuk bersama-sama antara pemerintah pusat dengan pemerintah kota memutus mata rantai kemiskinan di Kota Surabaya,” ucapnya. (adv/lta/ipg)