Sabtu, 23 November 2024

BNPT Gunakan Testimoni Deportan Yang Sempat Gabung ISIS Untuk Deradikalisasi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Komjen (Pol) Suhardi Alius Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2018). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Komjen (Pol) Suhardi Alius Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menjelaskan kalau pihaknya sempat menjemput 18 deportan (WNI yang dideportasi) dari Irak dan Siria.

Kata Suhardi, deportan tersebut sempat bergabung dengan ISIS. BNPT kemudian minta testimoni para deportan tersebut untuk digunakan dalam program deradikalisasi.

“BNPT menjemput 18 deportan yang sempat bergabung dengan ISIS, menemukan beberapa motif akibat propaganda ISIS. Oleh sebab itu BNPT mengambil testimoni tentang berbagai pengalaman, penyesalan, perasaan tertipu, dan intimidasi yang dialami selama di Irak dan Siria,” ujar Suhardi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Hasil testimoni tersebut, kata dia, digunakan sebagai kontra propaganda dan kontra narasi yang gencar yang dilakukan oleh ISIS.

BNPT, menurut Suhardi, memerlukan sinergisitas dalam menangani terorisme. Artinya, harus ditanggulangi secara bersama-sama atau tidak hanya oleh BNPT RI.

Suhardi juga menjelaskan kalau sejauh ini total napi teroris (napiter) yang sudah dibina BNPT berjumlah 28 orang, dan 12 diantaranya telah bebas, sedang sisanya masih menjalani pembinaan.

“Total narapidana terorisme yang sudah dibina BNPT berjumlah 28 orang, dengan 12 orang bebas dan 16 orang masih menjalani pembinaan di pusat deradikalisasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat,” kata dia.(faz/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs