
Monsinyur (Mgr.) Agustinus Tri Budi Utomo Uskup Surabaya, atau yang akrab disapa Monsinyur Didik, mengajak umat Gereja Katedral Hati Kudus Yesus (HKY) Surabaya memaknai tiga hal dalam perayaan Minggu Palma, Minggu (13/4/2025).
Menurut Monsinyur Didik, memaknai Minggu Palma tidak hanya tentang hal-hal yang menyenangkan, instan, atau doa-doa untuk menghindari salib kehidupan.
“Kita sering kali berharap pada Tuhan, tapi pinginnya yang instan. Padahal, saat membuat pengharapan manusia akan diajak Yesus untuk melakukan pertobatan hati, baru membuat perubahan,” terangnya.
Kemudian yang kedua, kata Monsiyur Didik, adalah tentang kelabilan hidup manusia.
“Perasaan manusia ini seringnya labil. Kadang senang, tiba-tiba sedih. Maka dari itu, kita butuh Tuhan yang stabil,” tambahnya.
Sementara yang ketiga, Monsinyur Didik mengingatkan bahwa hidup manusia tidak selalu tentang kesenangan. Menurutnya, kesenangan adalah imajinasi kosong manusia.
“Ada saat di mana kita harus memandu salib kehidupan. Hal itu tidak bisa hindarkan, meskipun kita berdoa dan meminta supaya hidup selalu bahagia,” ungkapnya.
Monsinyur Didik meminta umatnya untuk memohon dikuatkan dan bisa bertahan seperti Yesus. Bukan menghilangkan salib kehidupan.
“Kita minta pada Tuhan untuk dikuatkan dan ditahankan seperti Yesus. Itulah optimisme dan tiga makna yang kita maknai bersama dalam Perayaan Minggu Palma hari ini,” tandasnya. (kir/saf/ham)