Minggu, 13 April 2025

Turki Tolak semua Rencana yang Paksa Warga Palestina Tinggalkan Gaza

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Warga Palestina terlihat di sebuah gang dengan toko-toko yang tutup selama aksi mogok umum di kota Nablus, Tepi Barat, pada 7 April 2025. Foto: Antara

Hakan Fidan Menteri Luar Negeri Turki, Jumat (11/4/2025) menyatakan, menolak rencana yang memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka, tetapi akan lebih menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan gencatan senjata permanen di Gaza,

“Kami menolak rencana apa pun yang memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka,” kata Fidan setelah pertemuan Kelompok Kontak Gaza di kota Antalya, Turki selatan, dengan tajuk “Solusi Dua Negara dan Perdamaian Abadi di Timur Tengah.”

Kemudian pada hari itu, pertemuan dilanjutkan dalam “format yang diperluas” dengan partisipasi negara-negara tambahan, kata Fidan.

Fidan mengatakan, diskusi tersebut melibatkan menteri luar negeri dari Palestina, Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, Bahrain dan Indonesia, serta sekretaris jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab.

Perwakilan dari Uni Emirat Arab, China, Rusia, Irlandia, Spanyol, Norwegia, Slovenia, Nigeria dan Uni Eropa juga ikut serta.

Pertemuan hari ini difokuskan pada situasi kemanusiaan di Gaza, upaya untuk menegakkan kembali gencatan senjata, dan perkembangan di wilayah pendudukan, kata Fidan.

Dia menekankan, kekhawatiran atas meningkatnya agresi Israel dan diskusi tentang langkah-langkah potensial yang dapat diambil oleh masyarakat internasional untuk mencapai perdamaian abadi dan solusi dua negara.

“Gencatan senjata abadi harus ditetapkan sesegera mungkin. Kami mendukung inisiatif gencatan senjata yang dipimpin oleh Qatar, Mesir dan AS,” tambahnya, dilansir Antara.

“Kami mendukung rencana rekonstruksi Gaza yang telah disetujui oleh Liga Arab. Kami mendukung pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata Fidan.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan dukungan yang memungkinkan untuk mencapai perdamaian,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Turki itu mengatakan, penindasan yang dihadapi oleh Palestina juga merusak hukum internasional dan nilai-nilai universal.

“Sikap agresif Israel menyebabkan ketidakstabilan di tingkat regional dan pelanggaran hukum di skala global. Namun, kekerasan yang telah dilakukan Israel terhadap warga Palestina selama 80 tahun terakhir telah gagal,” kata Fidan.

“Warga Palestina tidak meninggalkan tanah air mereka. Mereka tidak menyerah pada perjuangan mereka. Kami yakin bahwa warga Palestina suatu hari nanti akan hidup dalam kedamaian dan keamanan di bawah atap negara mereka sendiri,” tambahnya.

Fidan menekankan bahwa solusi dua negara juga akan menjamin keamanan Israel, seraya menambahkan: “Kami menyerukan kepada Israel untuk segera mengumumkan gencatan senjata dan berdamai dengan warga Palestina.”

Turki akan terus mengangkat isu-isu rakyat Palestina di setiap platform, katanya. (ant/bel/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Minggu, 13 April 2025
25o
Kurs