
Xi Jinping Presiden China dipastikan akan melaksanakan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara Asia Tenggara, yaitu Vietnam, Malaysia, dan Kamboja, pekan depan.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China yang dipantau di Jakarta, Jumat (11/4/2025), Vietnam menjadi tujuan pertama dalam lawatan Xi ke Asia Tenggara pada 14—15 April 2025.
Kunjungan tersebut dilakukan “atas undangan dari To Lam Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam dan Luong Cong Presiden Republik Sosialis Vietnam,” menurut Kemlu China dilansir Antara, Jumat (11/4/2025).
Setelah Vietnam, Presiden China akan melanjutkan kunjungan Asia Tenggaranya ke Malaysia dan Kamboja pada 15—18 April 2025. Malaysia merupakan pemegang Keketuaan ASEAN tahun ini.
Menurut pernyataan Kemlu China, kunjungan ke dua negara tersebut dilakukan untuk merespons undangan dari Sultan Ibrahim Yang di-Pertuan Agong Malaysia dan Norodom SIhamoni Raja Kamboja.
Kunjungan kenegaraan Xi ke Asia Tenggara pekan depan dilakukan di tengah meruncingnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat usai Presiden Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor.
Tarif impor dasar sebesar 10 persen yang berlaku ke hampir semua negara diteken Trump pada 2 April lalu, demikian dilansir dari Sputnik.
AS juga seyogianya akan menerapkan tarif resiprokal ke puluhan negara berdasarkan defisit dagang yang dialami AS dengan negara-negara tersebut mulai 9 April.
Namun, di hari tarif resiprokal tersebut semestinya berlaku, Trump tiba-tiba mengumumkan bahwa tarif impor yang akan diberlakukan selama 90 hari ke depan hanyalah tarif dasar 10 persen.
Ia menyatakan bahwa lebih dari 75 negara yang sedianya terdampak tarif tidak mengambil langkah balasan dan meminta negosiasi.
Meski demikian, AS tak menghentikan perang dagang dengan China dan terus menaikkan tarif impor untuk produk negara tersebut hingga sebesar 145 persen, sehingga oleh China dibalas dengan pemberlakuan tarif impor produk AS sebesar 84 persen. (ant/kak/faz)