Sabtu, 23 November 2024

Gunung Merapi Meletus, Bandara Adi Sucipto Masih Normal

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Gunung Merapi kembali meletus pada Jumat (1/6/2018) pukul 08.20 WIB. BPPTKG melaporkan amplitudo maksimum 77 mm durasi 2 menit. Foto: akun twitter @BPPTKG

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meletus pada Jumat (1/6/2018) pukul 08.20 WIB.

“BPPTKG (Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) melaporkan tinggi kolom abu letusan teramati 6.000 meter di atas puncak (8.968 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Letusan ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 77 mm dan durasi 2 menit,” ujar Sutopo dalam pesan singkatnya, Jumat (1/6/2018).

Kata dia, letusan hanya sesaat selama 2 menit. Setelahnya tidak nampak adanya letusan. Saat ini, BPPTKG masih terus memantau intensif dan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi.

Mengingat ketinggian kolom letusan melebihi 6.000 m di atas permukaan laut, maka, kata Sutopo, VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) telah dikeluarkan dengan kode warna RED. Kode warna VONA dapat berubah sesuai dengan kondisi terkini. Penerbangan bandara internasional Adi Sucipto Yogyakarta hingga pagi ini masih normal.

Menurut dia, diperkirakan hujan abu vulkanik jatuh di sekitar Gunung Merapi, khususnya di sisi barat, sedang arah angin dominan ke barat daya.

Saat meletus, menurut Sutopo, masyarakat banyak yang keluar rumah untuk melihat letusan gunung Merapi tersebut.

“Tidak nampak ada kepanikan karena masyarakat telah belajar dari letusan-letusan yang terjadi sebelumnya,” jelasnya.

Sutopo menjelaskan, status Gunung Merapi masih tetap Waspada (level 2). Di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi dilarang ada aktivitas masyarakat, tetapi akibat letusan dua menit ini, masyarakat belum perlu mengungsi. Hanya saja, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang.

“BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Provinsi DI Yogyakarta, BPBD Magelang, BPBD Klaten, BPBD Boyolali dan BPBD Sleman terus melakukan upaya antisipasi menghadapi erupsi Gunung Merapi sejak dinaikkan status Waspada,” tegasnya.

Dia mengatakan, terkait dengan letusan pada pagi ini, maka kegiatan pendakian Gunung Merapi untuk sementara tidak direkomendasikan kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) lll dimohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat juga jangan sampai tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah.

“Masyarakat diharap mencermati Informasi yang berkembang melalui akun-akun media terpercaya seperti BPPTKG, BNPB, BMKG, BPBD dan lembaga terkait. Bila terjadi hujan abu gunakan alat pelindung diri (APD) apabila beraktifitas di luar rumah berupa masker, kacamata, jaket, penutup kepala dan alas kaki,” pungkas Sutopo.(faz/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs