Sabtu, 22 Maret 2025

Sekjen PBB Ajak Semua Orang Ikut Earth Hour, Matikan Lampu Satu Jam Sabtu Besok

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Duta Earth Hour Surabaya menyalakan lilin yang membentuk angka 60 dalam aksi Switch Off 2023 di Taman Genteng Surabaya, Sabtu (25/3/2023). Foto: Ihza/magang suarasurabaya.net

Antonio Guterres Sekretaris Jenderal PBB, mengajak semua orang untuk berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour atau “Jam untuk Bumi”. Mematikan lampu selama satu jam pada Sabtu (22/3/2025), mulai pukul 20.30 sampai 21.30 waktu setempat.

“Bumi membutuhkan kita,” katanya dalam pesan  di situs PBB.

Ia menjelaskan bahwa bencana iklim akibat ulah manusia sudah menjadi kenyataan. “Kita baru saja melalui tahun, dekade, dan suhu laut terpanas dalam sejarah. Akibatnya, ada kebakaran hutan, badai, dan kekeringan yang sangat parah,” ujarnya untuk menunjukkan betapa seriusnya kondisi yang dihadapi manusia saat ini.

Perubahan iklim, terutama karena penggunaan bahan bakar fosil, telah merusak lingkungan secara besar-besaran. Dampaknya terasa di alam dan kehidupan manusia melalui bencana alam yang semakin sering dan hebat.

Meski begitu, Guterres bilang masih ada harapan. “Kalau kita beralih dari bahan bakar fosil yang bikin polusi ke energi terbarukan, kita bisa punya masa depan yang lebih baik: lebih sehat, hemat, dan aman,” katanya.

Di akhir pesannya, ia mengajak, “Jadi, tolong, bergabunglah dengan kami – matikan lampu Anda pada 22 Maret pukul 8:30 malam waktu setempat. Berikan satu jam untuk Bumi. Dan gunakan kekuatan Anda untuk mendorong dunia yang lebih baik bagi kita semua.”

Mengutip earthhour.org, Earth Hour adalah gerakan global yang diinisiasi WWF untuk mengajak orang-orang peduli terhadap lingkungan dan melindungi Bumi. Gerakan ini dikenal lewat aksi “mematikan lampu” yang pertama kali digelar di Sydney, Australia, pada tahun 2007. Sekarang, jutaan orang dari lebih dari 185 negara sudah ikut serta.

Acara ini diadakan akhir Maret, bertepatan dengan musim semi di belahan Bumi utara dan musim gugur di belahan selatan.

Earth Hour bermula dari ide sederhana yang dicetuskan Andy Ridley dan timnya. Dari situ, WWF-Australia, Leo Burnett, dan Fairfax Media berkolaborasi untuk menghadapi perubahan iklim. Jadi, Earth Hour tidak hanya soal mematikan lampu, tapi juga gerakan besar buat menyelamatkan planet bumi.(iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Sabtu, 22 Maret 2025
26o
Kurs