Rabu, 19 Maret 2025

Antisipasi Kepadatan Arus Mudik, Jalan Letjen Sutoyo Diberlakukan One Way selama Libur Lebaran 2025

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Pemudik saat turun dari bus di Terminal Purabaya Bungurasih, Senin (8/4/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Dalam rangka mengamankan arus mudik Lebaran 2025, Jalan Letjen Sutoyo (Medaeng – Fly Over Waru Sidoarjo) akan diberlakukan sistem satu arah (one way) dari barat ke timur mulai 21 Maret hingga 8 April 2025.

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik bus menuju Jawa Timur (Jatim) yang diperkirakan meningkat dibanding tahun sebelumnya. Serta guna mencegah kepadatan di Terminal Bungurasih selama libur Lebaran.

AKP Jodi Indrawan Kasatlantas Polresta Sidoarjo menjelaskan bahwa uji coba sistem one way telah dilakukan pada Selasa (19/3/2025) dari pukul 08.00 hingga 12.00. Namun, selama empat jam tersebut, banyak masyarakat yang belum memahami perubahan ini.

“Masih ada yang melawan arah, dan proses perpindahan untuk pengiriman paket juga belum berjalan mulus,” ujarnya.

Menurutnya, uji coba ini belum sepenuhnya efektif sehingga perlu sosialisasi lebih lanjut.

“Ketika one way diterapkan, dukungan masyarakat sangat penting. Kami berharap, saat mulai berlaku pada 21 Maret nanti, semua bisa mematuhi arahan petugas,” terangnya ketika on air di Radio Suara Surabaya, Rabu (19/3/2025).

Jodi menegaskan bahwa kebijakan ini bersifat sementara, hanya diberlakukan selama masa libur Idulfitri.

Jika dijadikan permanen, ruas jalan di sekitar Bundaran Waru, misalnya, diperkirakan tidak akan mampu menampung volume kendaraan.

Lalu, mengapa Jalan Letjen Sutoyo dipilih untuk sistem one way? Jodi menjelaskan, jalan ini merupakan satu-satunya akses keluar dari Exit Tol Waru bagi bus antar kota antar provinsi (AKAP).

“Bus yang keluar dari tol Waru akan melewati pertigaan Medaeng lalu menuju ke timur,” katanya.

Ia menyebut ketika beban jalan sudah terlalu penuh, rekayasa lalu lintas seperti ini memang diperlukan. Ia mengakui bahwa kebijakan ini pasti ada yang dirugikan.

“Kami sudah memasang plang permintaan maaf karena ada pengendara yang harus menempuh jarak lebih jauh. Meski lebih jauh, setidaknya perjalanan jadi lebih lancar,” ungkapnya.

Esensi dari kebijakan ini, lanjut Jodi, adalah memprioritaskan kepentingan pemudik yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan warga lokal.

“Jumlah orang yang mudik ke Jawa Timur, terutama dengan bus, lebih banyak daripada yang tinggal di sini. Jadi, kami mohon pengertian dari masyarakat,” tuturnya.

Polresta Sidoarjo telah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan Polda Jatim untuk memastikan sistem one way ini diterapkan setelah aktivitas pekerja reguler selesai, tepat saat arus mudik dimulai.

“Uji coba akan terus kami pantau dan evaluasi. Jika situasi di lapangan mengharuskan, tanggal mulai 21 Maret bisa diundur. Kami fleksibel dan akan mengutamakan kepentingan masyarakat luas,” kata Jodi.

Ia memprediksi arus mudik tahap pertama akan terjadi akhir pekan ini, dengan puncaknya diperkirakan pada pekan depan. Dengan langkah ini, diharapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung lebih tertib dan lancar. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Rabu, 19 Maret 2025
26o
Kurs