
Aksi balap liar di sejumlah kawasan Kota Surabaya yang semakin marak mulai mengganggu ketenangan warga saat tidur. Para pelaku itu biasanya mulai beraksi saat dini hari.
Salah satu lokasi yang kerap dijadikan aksi balap liar adalah kawasan Ngagel Jaya Selatan. Para pemuda biasanya mulai berkumpul di sana sekitar pukul 01.00 hingga 02.30 WIB.
Okta (29 tahun) salah satu warga Ngagel Madya mengutarakan, suara bising knalpot brong itu bahkan terdenger hingga kosnya yang berjarak sekitar 250 meter dari Jalan Ngagel Jaya Selatan.
Jam tidurnya kerap terganggu karena aksi balap liar itu hampir setiap hari berlangsung selama bulan Ramadan ini.
“Biasanya jam 00.00 sama 01.00 WIB mulai kedengeran knalpot brongnya. Agak berisik dan ganggu waktu istirahat saya,” katanya kepada suarasurabaya.net, Selasa (18/3/2025).
Okta menuturkan, sebelumnya aksi balap liar berlangsung setiap akhir pekan. Namun di bulan puasa ini para pelaku semakin sering beraksi.
“Akhir pekan (sebelum puasa) biasanya rame banget. Pas pulang kerja malem pas lewat banyak motornya. Kalau di bulan puasa ini mereka semakin sering,” jelasnya.
Aksi balap liar menurut pengakuan Okta berlangsung sekitar 1,5 sampai 2 jam. Mereka baru bubar setelah petugas kepolisian mendatangi lokasi.
“Kadang-kadang bubar sendiri waktu menjelang sahur. Dan kadang juga terdengar sirine (mobil polisi) yang mungkin itu membubarkan aksi balap liar. Intinya memang balap sangat mengganggu,” katanya.
Menanggapi maraknya aksi balap liar ini, AKBP Herdiawan Arifianto Kasat Lantas Polrestabes Surabaya menyatakan bahwa petugas sudah melakukan patroli di setiap lokasi rawan balap liar, termasuk Jalan Ngagel Jaya Selatan.
“Iya, jadi Ngagel itu kan, kemarin kita sudah jadikan salah satu sasaran patroli malam minggu kemarin kan, salah satunya di situ. Kalau patrolinya itu kita lakukan setiap hari,” katanya.
Menjelang Idulfitri, Sat Lantas Polrestabes Surabaya akan menggencarkan patroli menindak balap liar di Kota Surabaya dengan melibatkan seluruh personel polisi di Pos PAM, Pos Yan, dan Pos Terpadu.
“Paling tidak dengan adanya kehadiran pos pos itu, setidaknya mengurangi kesempatan (mereka pelaku balap liar),” ungkapnya. (wld/saf/ipg)