Kamis, 13 Maret 2025

Psikolog Bagikan Cara Jaga Kesehatan Fisik dan Mental Selama Ramadan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi - Seseorang yang sedang berkonsultasi dengan psikolognya. Foto: iStock

Nurul Adiningtyas psikolog lulusan Universitas Indonesia (UI), membagikan sejumlah tips yang dapat membantu menjaga keseimbangan fisik dan mental selama bulan Ramadan sehingga tidak mengganggu ibadah puasa.

“Bulan suci Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, tetapi juga bisa menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama dalam menjaga kesehatan mental,” kata Nurul dalam webinar yang dikutip dari Antara, Rabu (12/3/2025).

Nurul menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik melalui konsumsi makanan sehat, yang dinilai dapat memengaruhi suasana hati.

Ia mengatakan, makanan bergizi yang tepat dapat membantu menjaga emosi dan meningkatkan kesehatan mental.

Selain itu, makanan yang disukai atau makanan yang dapat membuat seseorang merasa bahagia juga penting untuk menciptakan suasana hati yang positif selama berpuasa.

Selain itu, penting juga untuk minum air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi yang dapat menyebabkan penurunan kinerja otak dan meningkatkan gejala depresi serta kecemasan.

“Minum air yang cukup itu bisa menciptakan rasa rileks dan menjaga kerja otak. Kita memang ternyata butuh air yang cukup supaya tubuh kita selama berpuasa, tidak dehidrasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nurul mengungkapkan bahwa tidur yang cukup adalah salah satu kunci utama dalam menjaga kesehatan mental.

Ia mengimbau untuk mengatur waktu tidur dengan bijak, karena perubahan jadwal selama Ramadan dapat mengganggu pola tidur.

Selanjutnya, menjaga hubungan sosial yang baik dengan keluarga, teman, atau komunitas untuk meningkatkan perasaan bahagia dan sehat secara mental.

Hal ini penting dilakukan agar seseorang yang merasa tertekan, dapat memperoleh dukungan dari orang terdekat atau seorang praktisi kesehatan mental dalam membantu meringankan beban.

“Meningkatkan interaksi sosial, seperti berbuka puasa bersama, mengikuti kajian, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dapat memberikan dukungan emosional yang positif,” katanya.

Psikolog yang bertugas di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) itu menyampaikan pentingnya menetapkan tujuan yang realistis selama Ramadan dengan tidak membandingkan diri dengan orang lain.

Masyarakat diimbau fokus pada pencapaian pribadi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan.

“Era media sosial seperti sekarang, kasus masalah kesehatan mental itu meningkat. Karena kita membandingkan, melihat unggahan orang lain, kemudian kita membandingkan. Pastikan tujuan realistis dan sesuai dengan diri kita, jangan membandingkan diri kita dengan orang lain,” pungkasnya. (ant/nis/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Kamis, 13 Maret 2025
27o
Kurs