Senin, 10 Maret 2025

Bahaya Diet Ekstrem Sebab Anoreksia Mengintai Hingga Nyawa Taruhannya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Seseorang menginjak timbangan dengan pita pengukur. Foto: iStock

Seorang gadis berusia 18 tahun di India meninggal karena kelaparan parah setelah menjalani diet air ekstrem selama berbulan-bulan berdasarkan video YouTube tanpa pendampingan dari praktisi ahli.

Dokter mengatakan dia menderita anoreksia, gangguan makan yang mengancam jiwa, dan menderita komplikasi parah, termasuk kekurangan gizi dan penyusutan lambung serta kerongkongan.

Melansir Medical Daily seperti dikutip Antara pada Senin (10/3/2025), Dr. Nagesh Prabu Co-Operative Rumah Sakit Thalasserry, India,  mengatakan anoreksia adalah gangguan makan sekaligus kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang merasa kelebihan berat badan, meskipun sebenarnya berat badannya kurang atau normal.

Kondisi ini dapat muncul akibat kombinasi berbagai faktor, termasuk genetika, stres, trauma, tekanan teman sebaya, perundungan, pelecehan, kritik terhadap citra tubuh, dan sifat kepribadian obsesif atau kompulsif.

“Pasien akhirnya kehilangan rasa lapar, dan dalam kasus Sreenanda, kadar natrium dan gula dalam tubuhnya anjlok hingga tak dapat diperbaiki,” ujar Prabu.

Kondisi ini dapat menyerang orang di segala usia, tetapi faktor-faktor seperti tekanan dari teman sebaya, stres, dan kecemasan akibat perubahan tubuh lebih umum terjadi di kalangan remaja karena mereka lebih rentan terhadap kondisi tersebut.

Tanda-tanda anoreksia dapat terlihat secara fisik, emosional, dan perilaku.

Penderita mungkin mengalami tanda-tanda fisik seperti penurunan berat badan yang ekstrem, kelelahan, pusing, kesulitan buang air besar, dan merasa sangat kedinginan.

Beberapa mungkin alami pembengkakan di lengan atau kaki, sakit perut, dan kesulitan tidur. Tanda-tanda perilaku meliputi olahraga berlebihan, takut berat badan bertambah, dan fokus obsesif pada penampilan, seperti terus-menerus memeriksa kekurangan di cermin atau mengenakan pakaian berlapis untuk menyembunyikan tubuh.

Perubahan emosional meliputi mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan menarik diri dari pergaulan.

Akibat diet ketat, pasien mungkin mengalami tanda-tanda kekurangan gizi termasuk gigi aus akibat muntah. Pasien juga mungkin kesulitan berkonsentrasi, mengalami suasana hati yang buruk, kecemasan meningkat, dan mengalami fraktur stres atau berkurangnya massa tulang.

Karena malnutrisi memengaruhi otak, penderita anoreksia mungkin tidak menyadari perlunya pengobatan atau mungkin menolaknya. Namun, jika tidak diobati, hal itu dapat menyebabkan komplikasi seperti anemia, gangguan jantung dan ginjal, pengeroposan tulang, tekanan darah rendah, kegagalan multi-organ, kerusakan otak, dan kematian. (ant/dra/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Senin, 10 Maret 2025
27o
Kurs