
Kecelakaan yang melibatkan KA Kertanegara dengan truk bermuatan pupuk terjadi di pelintasan tanpa palang pintu di KM 175+4 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (12/3/2025) siang.
Dilansir dari Antara, kereta relasi Malang-Purwokerto itu berangkat dari Stasiun Malang pada Senin pukul 08.25 WIB. Lalu mengalami kecelakaan di Kediri sekira jam 11.00 WIB.
“Saat itu posisi saya berada di gerbong restoran memesan teh untuk minum obat. Saya duduk di meja dengan memegang gelas teh, tiba-tiba terlempar,” kata Didik Sulistyo salah seorang penumpang KA Kartanegara.
Ia menjelaskan bahwa kereta api yang ditumpanginya itu terlibat insiden dengan truk yang membuat pupuk.
“Kondisinya cukup parah. Saya jalan ke dekat lokomotif terlihat masinis berada di dalam. Posisinya bagian muka lokomotif tertutup bak truk, sedangkan badan truk tertinggal sekitar 10 meter. Kalau kereta api posisi berhenti sekitar 100 meter dari titik awal kejadian. Badan truk hancur, sedangkan bagian depan lokomotif rusak,” kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa masinis mengalami luka di bagian kakinya, sedangkan dari truk ada yang meninggal dunia. Namun belum bisa dipastikan apakah yang meninggal kenek atau sopir truk.
“Ada yang meninggal satu, tadi dievakuasi juga. Untuk masinis juga sudah dievakuasi karena informasinya patah tulang. Tadi dievakuasi pakai bambu,” terangnya.
Terpisah, Rokhmad Makin Zainul Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun menyesalkan dengan kejadian tertempernya kereta api dengan truk bermuatan pupuk tersebut.
“KAI Daop 7 Madiun sangat menyayangkan adanya insiden KA Kertanegara (KA 167) relasi dari Stasiun Malang-Purwokerto yang tertemper truk. Tidak hanya kerusakan pada sarana dan kendala gangguan operasional perjalanan KA akibat insiden tersebut namun yang disayangkan menyebabkan awak KA Kertanegara tersebut mengalami luka-luka,” kata Rokhmad.
Ia menduga kurangnya disiplin berlalu lintas di perlintasan sebidang, menyebabkan masih terjadinya temperan di perlintasan sebidang. (ant/saf/ipg)