Senin, 10 Maret 2025

Mensos Ajak Seluruh Kepala Daerah Jawa Timur Sukseskan Program Sekolah Rakyat

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan Rapat Koordinasi Penguatan Ekonomi Desa Jawa Timur 2025 di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur pada Minggu malam (9/3/2025). Foto: Biro Humas Kemensos

Saifullah Yusuf Menteri Sosial (Mensos) mengajak seluruh kepala daerah di Jawa Timur (Jatim) untuk berkolaborasi menyukseskan program Sekolah Rakyat.

“Saya minta dukungan sekaligus ingin berkoordinasi dalam rangka menerjemahkan arahan (Prabowo) Presiden dalam menyelenggarakan sekolah rakyat. Kami ingin didukung oleh provinsi, kabupaten/kota yang memiliki sarana prasarana yang bisa digunakan untuk memulai penyelenggaraan Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, dalam sebuah acara di Grahadi, Minggu (9/3/2025) malam.

Ia menambahkan, target pembangunan Sekolah Rakyat bagi anak-anak warga miskin yang berada di 10 persen terbawah (desil 1) pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), minimal satu sekolah di setiap kabupaten/kota serta dua di tingkat provinsi.

Secara nasional, Prabowo Subianto Presiden menargetkan pendirian 100 Sekolah Rakyat dengan jenjang SD, SMP, dan SMA pada tahun ini.

Adapun Kementerian Sosial turut berperan dalam penyelenggaraan program ini dengan menyiapkan fasilitas yang dapat digunakan sebagai lokasi Sekolah Rakyat.

“Kami punya 31 sentra, enam balai yang siap untuk dijadikan penyelenggaraan Sekolah Rakyat, dan sekarang sudah 40 (yang siap),” imbuh Gus Ipul.

Menurutnya, tenaga pengajar sudah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sementara kurikulum Sekolah Rakyat sedang dimatangkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti).

Sementara Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Menurutnya, Sekolah Rakyat harus didukung dengan sumber daya yang kompeten agar pendidikan yang diberikan berkualitas.

“Jadi dari DTSEN dan Sekolah Rakyat, mungkin kita akan menurunkan pertemuan dengan dinas sosial dan dinas pendidikan di masing-masing kabupaten/kota untuk SD dan SMP, kemudian dinas pendidikan di provinsi untuk SMA sehingga semua terukur. Kita ini menyiapkan pendidikan generasi emas 2045, pasti ini pendidikan yang harus qualified,” kata Khofifah.

Nama dan Konsep Sekolah Rakyat
Pada kesempatan yang lain, M Nuh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2009-2014 sekaligus Tim Formatur Sekolah Rakyat mengatakan bahwa nama Sekolah Rakyat dipilih bukan untuk merendahkan, melainkan untuk menanamkan keberanian dan tekad maju pada anak-anak kurang mampu.

“Jadi dia berani secara clear, (berkata) saya memang miskin tapi saya ingin maju. Jadi dia tidak sembunyi-sembunyi kemiskinannya itu. Memang iya saya miskin, faktanya memang miskin tapi saya ingin maju,” kata M Nuh.

Sekolah Rakyat akan mengusung sistem boarding school atau asrama. Pendekatan ini diyakini lebih efektif dalam membangun karakter dan rasa percaya diri dibandingkan sekolah biasa.

Menurut M Nuh, anak-anak miskin kerap mengalami inferiority complex atau rasa rendah diri, yang menghambat mereka berkembang.

“Karena memang anak-anak miskin itu perlu pembentukan karakter secara khusus, ini diangkat (kepercayaan diri) Sehingga untuk menemukan self confidence. Itu perlu pendekatan-pendekatan tersendiri yang rasanya tidak mungkin sekolah model biasa,” imbuhnya.

Program ini juga menargetkan hasil jangka panjang. Dengan perhitungan pendidikan dasar hingga perguruan tinggi selama 16 tahun, para lulusan Sekolah Rakyat diproyeksikan menjadi generasi yang siap bersaing dan menjadi generasi Indonesia Emas di tahun 2045.

“Sehingga sekarang momentum yang pas sekali (Program Sekolah Rakyat). Saat yang pas, kalau enggak kita semakin terlambat,” kata M Nuh.

Dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi langkah nyata dalam memberikan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak masyarakat miskin, sekaligus mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045. (wil/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Senin, 10 Maret 2025
27o
Kurs