Kamis, 6 Maret 2025

Eri Minta RSUD Soewandhie Perlakukan Pasien JKN Layaknya Non-JKN di RS Swasta

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dokter Billy Daniel Messakh Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya saat memaparkan visi-misi dalam tahap awal lelang jabatan di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Kamis (6/3/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta RSUD Dr. Mohamad Soewandhie memperlakukan pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), layaknya pasien non JKN yang ada di rumah sakit swasta.

Eri mengatakan, hal itu menjadi kontrak kinerja dr. Billy Daniel Messakh Direktur Utama RSUD Dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, jika masih diberi kesempatan menjabat.

“Saya ingin tujuan akhir peserta JKN merasakan pelayan non JKN tanpa keluhan. Pelayanan seperti rumah sakit mahal. Anda harus bisa bermitra dengan RS lain,” ujarnya saat menguji visi-misi Dokter Billy sebagai tahap awal lelang jabatan, Kamis (6/3/2025).

Pertama, ia melarang ada antrean di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kedua, data kekosongan ruangan rawat inap yang bisa diakses transparan ke semua pasien.

“Masyarakat harus tahu yang kosong berapa. Kalau lima, maka yang di IGD lima pasien harus masuk,” katanya lagi.

Ketiga, pasien yang tidak kebagian ruangan karena penuh, harus langsung dirujuk ke RS lain yang melayani BPJS.

“(Kalau antre) karena pasien tidak mau dirujuk, itu harus ditampilkan keterangan dalam monitor yang diakses semua pasien,” imbuhnya.

Keempat, pasien wajib memberi kepuasan pelayanan secara digital, lalu dievaluasi rutin seminggu sekali. Tapi, jumlah pasien yang tidak puas tidak boleh lebih dari lima persen.

“Jadi poli kepuasan berapa, rawat inap berapa, rawat jalan berapa, farmasi berapa, bisa terlihat setelah mengambil obat,” tuturnya.

Sementara evaluasi lain yang harus dilakukan RSUD Soewandhie yaitu membuka pelayanan untuk pasien non JKN.

“Ini inovasi kalau enggak akan rugi. Karena pasien BPJS itu ada yang dirawat sampai 425 hari. Ada yang tiga hari tapi baru pulang seminggu karena belum merasa sehat,” bebernya.

Ia juga akan mengevaluasi perizinan rumah sakit penerima JKN lain, karena banyak rumah sakit yang melempar pasien BPJS ke rumah sakit pemerintah.

“Saya akan koreksi itu terhadap izin-izin RS itu,” tandasnya.

Di sisi lain, dr. Billy komitmen akan memperbaiki catatan kepuasan pasien lewat sistem digital itu. “Akan kami ganti elektronik,” ucapnya.

Ia juga akan melaksanakan inovasi melayani pasien non JKN lalu mengalihkan keuntungannya untuk keperluan operasional rumah sakit.

“Kembali ke pelayanan yang kita kerjakan, bisa inovasi pengembangan kalau punya uang lebih dan bisa lebih berani untuk marketing ke masyarakat kelas atas,” tutupnya. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Kamis, 6 Maret 2025
27o
Kurs