
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menarget Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menciptakan RW bebas pencurian kendaraan bermotor (curanmor) hingga narkoba 2025.
Permintaan itu ditujukan untuk Maria Theresia Ekawati Rahayu Kepala Bakesbangpol Surabaya saat pemaparan visi-misi seleksi lelang jabatan di ruang sidang Wali Kota Surabaya.
“Petakan rawan toleransi,” katanya, Kamis (6/3/2025).
Ia mengevaluasi, masih banyak kejadian kriminalitas dan gangguan keamanan, yang disebabkan kurangnya jiwa kebangsaan.
“Masih ada geng motor, pencurian, berarti jiwa kebangsaan hilang,” imbuhnya.
Mulai dari masih marak geng motor, pencurian kendaraan bermotor, hingga peredaran narkoba.
“Curanmor ini ramai banget di Surabaya, berarti kan sesama tetangga cuek semua,” ucapnya.
Ia menarget tahun 2025, jika Yayuk lolos seleksi lelang jabatan yang sama, bisa menciptakan RW bebas segala gangguan dan kejadian atau sasaran kriminalitas.
“Dari 1.300 RW berapa yang akan jadi RW pancasila. Bebas curanmor, bebas narkoba,” tambahnya lagi.
Tolak ukur keberhasilan itu, tidak ada kejadian minimal selama setahun.
“Keberhasilan dihitung dari RW yang ditetapkan sebagai RW Pancasila enggak ada kejadian curanmor dalam setahun, gerebek narkoba dalam setahun,” tuturnya.
Sementara Yayuk (panggilan Maria Theresia) komitmen tahun 2025 ada 10 kecamatan yang jadi sasaran sosialisasi. Seluruh RW di dalamnya ditarget jadi RW bebas curanmor-narkoba.
“2025 ada 10 kecamatan, nanti semua RWnya akan kami tetapkan,” tegasnya.
Ia akan menguatkan tim deteksi dini di setiap kecamatan yang bertugas memantau warga 24 jam.
Di sisi lain, ia optimistis, banyaknya gangguan berasal dari warga pendatang, bukan penduduk asli Surabaya. Itu juga jadi bagian konsentrasinya.
“Permasalahan Surabaya sebagiai metropolitan berkaitan keamanan ketertiban. Di mana Kota Surabaya ini warga Surabaya baik-baik. Banyak kedatangan tetangga sebelah ini jadi konsentrasi kita terutama daerah tertentu tadi. Kita pembinaan di wilayah rawan,” bebernya. (lta/ipg)