Mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sepanjang tahun 2018 ini banyak menorehkan berbagai prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
Saputra Mamman, Koordinator Divisi Citra (Divisi Himpunan Mahasiswa yang menangani perlombaan) Teknik Sipil ITS mengatakan, total sudah ada enam prestasi sepanjang tahun 2018 ini yang berhasil dicapai rekan-rekannya.
Prestasi yang dicapai dengan mengikuti berbagai macam lomba itu membuktikan bahwa memang sejak di bangku kuliah, mahasiswa Teknik Sipil ITS selalu dituntut untuk inovatif dan produktif.
Menurut mahasiswa yang biasa disapa Mamman ini, keberhasilan dalam menjuarai berbagai lomba ini tak lepas dari motivasi yang diberikan para alumni dan kaderisasi yang dilakukan oleh Departemen Teknik Sipil ITS.
Selama ini kaderisasi yang dilakukan dinilai sangat efektif untuk meningkatkan skill dan motivasi mahasiswa untuk terus berkarya dan berprestasi.
“Kami mendapatkan dukungan penuh dari alumni, ketika kami mengikuti lomba seperti ini maka alumni akan senantiasa mendampingi kami dan mentoring kami sampai selesai perlombaan,” terang Mamman.
Satu diantara prestasi yang baru saja ditorehkan jurusan yang mengusung visi Menjadi Pusat Rujukan Bidang Teknik Sipil Indonesia itu adalah pada ajang International Roof Truss Design Competition, dengan nama tim Hanoman S58.
Mereka sukses mengantongi predikat Most Innovative Category Winner pada lomba tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Mei lalu.
Tim Hanoman S58 yang terdiri dari tiga mahasiswa yaitu Nugraha Alfanda Wildan, Amri Taqwimbo Zamzami dan Dyah Sukma Putri Andini ini berhasil menjuarai lomba dengan mengusung terobosan Roof Truss (kuda-kuda rumah), yang menawarkan keunggulan dari bentuk estetika desain Roof Truss yang dihadirkan. Roof Truss mereka diberi nama Kajang Lego Truss.
“Jika desain Roof Truss rumah pada umumnya plat sambungnya ada di luar, ini kami menaruhnya di dalam. Sehingga dari sisi keindahan akan lebih terlihat bagus,” papar Nugraha Alfanda Wildan, Ketua Tim Hanoman S58.
Selain itu, pada awal Mei lalu, tim Achilles 59 Teknik Sipil ITS juga berhasil mendapatkan juara 1 pada lomba tingkat nasional Civil Expo 2018 dengan tema Earthquake Resistance Design Competition yang diadakan Universitas Kristen Petra. Mereka berhasil menjuarai lomba tersebut dengan menghadirkan desain bangunan tahan gempa.
Mengusung inovasi pada brassing dinding dan lantai, desain bangunan mereka tahan hingga frekuensi 3 Hz dan dapat menahan beban total 9,5 kg dengan berat struktur 118 gram.
“Kalau tim lain kebanyakan menggunakan Brassing yang berbentuk huruf A, kami sengaja memakai desain dengan bentuk huruf X yang membuat bangunan lebih kaku dan ketika diuji gempa tidak mudah hancur,” kata Ilham Margianto, ketua tim Achiless 59.
Mamman menambahkan, selain dua prestasi tersebut, mereka juga berturut-turut pada bulan Februari sampai April lalu juga berhasil membawa pulang empat predikat juara.
Antara lain juara 1 pada Kompetisi Rancang Bangun di Universitas Udayana Bali, juara 2 Civil Festival di Politeknik Negeri Jakarta, juara Harapan 2 Green Building Innovation Center 2018 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, dan juara 1 Sipil Expo 2018 di Universitas Mercu Buana Jakarta.(tok/rst)